JAKARTA (POSBERITAKOTA) □ Buntut penolakan terhadap kenaikan Iuran Pengelola Lingkungan (IPL), Rapat Umum Tahunan Anggota (RUTA) Gading Resort Residence (GRR) di salah satu hotel di kawasan Sunter, Tanjung Priok, Jakarta Utara, berlangsung ricuh, Kamis (5/4) malam.
Bahkan dalam sidang RUTA GRR tersebut, tak berhasil mencari solusi alias deadlock. Sampai akhirnya situasi tambah memanas dan berujung pengusiran terhadap pengurus yang dinilai tidak transparan.
Menurut Daniel Farfa, salah satu penghuni Gading Resort Residence (GRR), menolak keras kebijakan pengurus terhadap kenaikan Iuran Pengelola Lingkungan (IPL). Apalagi kebijakan tersebut dinilainya sepihak dan sangat memberatkan warga.
“Kenaikan IPL ditetapkan sejak 1 April 2017 lalu, pencapaiannya naik 30 persen. Jika sebelumnya hanya Rp 17.200 per unit, kini menjadi Rp 24.200 per unit. Pengurus juga membebani listrik kepada kita, padahal harusnya sudah masuk IPL,” protes Daniel.
Ditambahkan dia lagi bahwa biaya listrik sekarang ini malah diluar IPL. Biayanya tentatif per unit. Bahkan bisa mencapai Rp 300 ribu per unit. Jika tidak membayar listrik unit diputus.
Hal yang disayangkan, papar Daniel lagi, pengurus tidak dapat menjelaskan terhadap transparasi anggaran pemasukan dan pengeluaran bulanan. Itu berakibat memicu amarah sekitar 700-an warga yang hadir.
Pantauan POSBERITAKOTA di lokasi, puncak memanasnya suasana terjadi saat pemaparan transparasi anggaran. Warga dengan emosi tak percaya, kemudian beradu mulut hingga terjadi insiden pengusiran terhadap pengurus dari ruang sidang RUTA GRR. □ RED/ZDIN/GOES