JAKARTA (POSBERITAKOTA) ■ Ada kemungkinan perluasan kawasan ganjil-genap yang diterapkan selama pelaksanaan Asian Games, akan dipermanenkan. Pasalnya, pembatasan operasional mobil berdasarkan nomor buntut pelat nomor kendaraan terbukti efektif mengatasi kemacetan di wilayah DKI Jakarta.
Berkaitan dengan itu Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan membuka kesempatan kepada masyarakat khususnya pemilik mobil untuk memberikan masukan. “Selain menggelar forum group discussion (FGD) dengan sejumlah instansi terkait, kami juga akan meminta pendapat terhadap masyarakat pemilik mobil pribadi maupun pengguna lalulintas lainnya,” ujar Anies di Balaikota DKI Jakarta, Jumat (31/8).
Anies mengakui sebelumnya banyak pihak memberikan dukungan terhadap kebijakan perluasan kawasan ganjil-genap yang terbukti dapat mencairkan kesemrawutan lalulintas. Memang kebijakan ini di satu sisi merugikan pemilik mobil pribadi karena dibatasi penggunaannya, namun sisi lainnya, lalulintas jadi lancar dan menguntungkan semua pihak. “Kami akan lihat sejauh mana keinginan masyarakat. Kalau setuju, maka tidak tertutup kemungkinan perluasan yang sifatnya sementara, bisa dipermanenkan,” ujarnya.
Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Metro Jaya bahkan mengusulkan kebijakan perluasan dipermanenkan atau diteruskan.”Kalau saya, menyarankan untuk dipermanenkan,” kata Dirlantas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusuf di Balaikota.
Menurutnya Dishub DKI Jakarta tengah melaksanakan FGD. “Apakah akan dipermanenkan atau perubahan aturan, lihat nanti,” ujarnya.
Kalaupum dipermanenkan Yusuf berharap kebijakan itu tak berlaku sepanjang hari dari Senin sampai Minggu. “Sebaiknya dari Senin sampai Jumat saja,” tandasnya.
Sebagaimana diketahui kebijakan ganjil-genap telah lama diterapkankan di Jl MH Thamrin – Sudirman. Demi mendukung sukses Asian Games maka sejak 1 Agustus dilakukan perluasan di 13 titik kawasan hingga 10 September. Adapun 13 titik tersebut sebagai berikut Jalan Medan Merdeka Barat, MH Thamrin, Sudirman, Sisingamangaraja,Gatot Subroto (simpang Kuningan – simpang Slipi), Jenderal S Parman (simpang Slipi – simpang Tomang), MT Haryono (simpang UKI – simpang Pancoran – simpang Kuningan), HR Rasuna Said, Jenderal DI Panjaitan (simpang Pemuda – simpang Kalimalang – simpang UKI), Jenderal Ahmad Yani (simpang Perintis – simpang Pemuda, Benyamin Sueb (simpang Benyamin Sueb – Kupingan Ancol), Metro Pondok Indah (simpang Kartini – Bundaran Metro Pondok Indah – simpang Pondok Indah – simpang Bungur – simpang Gandaria City -simpang Kebayoran Lama), dan RA Kartini. ■ RED/JOKO