BREBES (POSBERITAKOTA) – Sejak H-7 sampai H-3 memasuki perayaan Hari Raya Idhul Fitri (Lebaran) di tahun 2019 ini, arus pemudik yang menggunakan kendaraan mobil maupun motor dengan tujuan kota-kota di Jawa Tengah (Jateng) dan Jawa Timur (Jatim), terpantau aman dan terkendali.
Kejadian seperti beberapa tahun silam, pemudik yang terjebak macet berjam-jam di jalan tol sehingga menimbulkan korban meninggal, sudah bisa diminimalisir. Apalagi khusus untuk Mudik Lebaran di tahun 2019 ini, ada diberlakukan satu jalur di jalan tol yang menuju Jawa Tengah.
Tak cuma itu, berkat banyak berdirinya pos-pos pengamanan Lebaran di sejumlah kota pada jalur jalan raya non tol, ikut menjaga pemudik yang menggunakan kendaraan, semakin bertambah nyaman. Jika capek kelelahan karena perjalanan jauh atau ngantuk, bisa numpang istirahat.
Bagio (35), relawan di Posko Lebaran di daerah Cirebon, Jawa Barat, merasa senang karena bisa ikut melayani masyarakat. Sebab, menurutnya, pada pemudik juga merupakan saudara-saudaranya. “Jadi, kita merasa terpanggil, demi melayani mereka,” tuturnya kepada POSBERITAKOTA, Senin (3/6).
Ungkapan senada juga disampaikan Darmidi (40), unsur masyarakat dari organisasi kepemudaan di Tegal, Jawa Tengah. Ia rela begadang sampai H-1 Lebaran, ikut bergabung di posko untuk membantu masyarakat yang sedang mudik.
Selain ikut mengatur lalulintas, juga memberikan pelayanan kesehatan jika dibutuhkan. Mereka bekerja secara bergantian, mulai dari pukul 20.00 WIB hingga pukul 06.00 WIB. Saat jaga pun dibagi dalam 3 ship masing-masing selama 8 jam.
“Kami juga cuma dapat makan dan rokok. Ada juga uang saku dan itu didapat dari pihak swasta yang menjadi sponsor. Mereka datang langsung dan membagi-bagi amplod kepada kami,” ucap Darmidi.
Arus Mudik Lebaran di tahun 2019, relatif bisa dikendalikan. Apalagi, Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, telah memberlakukan libur panjang. Pemudik sudah bisa pulang kampung jauh-jauh hari, sehingga tak terjadi penumpukan. ■ RED/ALDI/CAHYO NG/GOES
