JAKARTA (POSBERITAKOTA) – Tahun Politik 2019 dengan diselenggarakannya Pemilu Serentak (Pileg & Pilpres) baru saja berlalu. Sayangnya, khusus untuk perhelatan Pemilihan Presiden (Pilpres), ternyata masih menyisakan persoalan serius dan bahkan sampai mencuatkan perpecahan di antara elemen bangsa.
“Wajah demokrasi kita buruk, tapi toh masih diterima oleh masyarakat. Dan, Pilpres itu sendiri merupakan proses yang harus dilalui sekaligus disyukuri. Saya tetap memiliki sikap optimis,” tutur Ketua Umum (Ketum) Kosgoro, Hayono Isman, di Jakarta, Rabu (3/6) malam.
Berbicara dalam acara Halal Bi Halal Keluarga Besar Kosgoro dengan tema ‘Pancasila dan Tri Dharma Kosgoro Komitmen Moral Persatuan Bangsa’, Hayono menegaskan sebaiknya memang dalam perhelatan politik jangan membawa-bawa SARA (Suku, Agama, Ras, Antargolongan).
“Kenapa? Bangsa Indonesia ini berdiri dan terbentuk karena SARA. Namun, bisa juga rusak atau hancur karena unsur SARA. Faktanya bisa memecah belah keluarga,” tegasnya serius saat bicara dihadapan 200-an Keluarga Besar Kosgoro.
Hayono juga mengingatkan agar jangan sampai ada provinsi yang mau memisahkan diri. Indonesia tetap berdiri, kalau semuanya utuh. “Karena itu, saya titip pada partai politik (Parpol), terkait perannya sebagai lokomotif demokrasi. Bagaimana caranya agar wajah demokrasi di Indonesia kembali indah ke depannya,” tegasnya.
Ditambahkan dia bahwa wajah demokrasi akan ditentukan oleh kader-kader Parpol. “Makanya, Parpol pengusung Jokowi-Mar’uf yang telah memenangkan perhelatan Pileg dan Pilpres 2019, harus menempatkan kader-kader terbaiknya,” tutur dia.
Pada bagian lain Hayono Isman juga mengutarakan berdasarkan pengamatan ahli-ahli ekonomi, Indonesia bakal makmur pada tahun 2030 mendatang. Sebagai harapannya, ia meminta agar pelaksanaan Pemilu ke depan, juga harus lebih baik.
Sementara itu Sumarni Padil selaku Ketua LKK (Lembaga Kesenian & Kebudayaan) Kosgoro merangkap Ketua Panpel Halal Bi Halal Keluarga Besar Kosgoro, mengungkapkan apresiasinya terhadap seluruh pihak yang ikut hadir. Baik itu dari tokoh Parpol, Ormas maupun lembaga kemasyarakatan lain. Menurut dia bahwa terselenggaranya acara ini sebagai wujud kebersamaan, sesuai dengan Tri Dharma Kosgoro.
Hal senada juga diungkapkan Ketua PPK, Erna Santoso. Setelah cukup lama menghadapi situasi politik yang melelahkan, meminta agar semua elemen bangsa bersatu, terutama untuk merajut tali silaturahmi. Dari situ perjalanan bangsa ini harus memiliki landasan kuat untuk terus menjaga NKRI.
“Kosgoro ini merupakan organisasi independen. Pastinya akan terus mensupport Pemerintah, siapa pun Presiden dan Wakil Presiden yang terpilih dalam ajang Pilpres pada 17 April lalu,” pungkas Erna Santoso kepada POSBERITAKOTA. □ RED/AGUS SANTOSA