JAKARTA (POSNERITAKOTA) – Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) berhasil meraih dua penghargaan internasional Global Islamic Finance Award. Penghargaan tersebut menjadi motivasi bagi lembaga tersebut untuk terus memperbaiki pengelolaan zakat masyarakat.
Ketua BAZNAS, Prof Dr Bambang Sudibyo, MBA CA mengatakan, dua penghargaan yang diterima BAZNAS ialah oThe Best Zakat Distribution Programme dan GIFA Humanitarian Award. “Kedua penghargaan ini merupakan pengakuan atas kerja keras para amil saat ini sekaligus menjadi tantangan dalam melayani umat lebih baik,” ujar Bambang di kantor pusat kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Senin (23/9).
“BAZNAS terus berupaya meningkatkan kualitas pendistribusian zakat melalui berbagai program yang langsung dimanfaatkan oleh Mustahik,” sambungnya didampingi Wakil Ketua dan jajaran direksi BAZNAS.
Dengan dana Zakat, Infak dan Sedekah (ZIS) yang meningkat sekitar 35 persen tiap tahunnya, BAZNAS terus berupaya memberikan manfaat kepada mustahik untuk meningkatkan kualitas hidup mereka. Pada Januari hingga Agustus 2019, BAZNAS menyalurkan ZIS kepada 429 ribu mustahik.
Berdasar penelitian terbaru yang dilakukan oleh Pusat Kajian Strategis BAZNAS pada tahun ini, program distribusi BAZNAS mampu mengurangi angka kemiskinan sebesar 28 persen. Program pemberdayaan ekonomi BAZNAS juga mampu mengubah mustahik menjadi muzakki sebesar 23 persen. “Ini menunjukkan bahwa kehadiran zakat mampu mengubah status mustahik menjadi muzaki,” katanya.
Peningkatan kesejahteraan dilakukan melalui berbagai program pendistribusian dan pemberdayaan. Dalam program pendistribusian, BAZNAS melahirkan program sosial dan kemanusiaan melalui Layanan Aktif BAZNAS (LAB), sebuah program yang didedikasikan untuk secara aktif melayani mustahik yang membutuhkan bantuan segera.
BAZNAS Tanggap Bencana (BTB) telah dirancang untuk merespons dengan cepat terhadap bencana alam serta bencana sosial yang terjadi baik di Indonesia maupun internasional. Kehadiran Rumah Sehat BAZNAS (RSB), layanan kesehatan gratis yang didedikasikan untuk orang miskin, juga telah memperkuat layanan BAZNAS yang sangat baik untuk mustahik.
BAZNAS juga memiliki program pendidikan yang diyakini sebagai salah satu metode terbaik untuk menghentikan rantai kemiskinan. BAZNAS telah mendirikan sebuah sekolah menengah berasrama yakni Sekolah Cendekia BAZNAS (SCB) untuk memastikan kesinambungan pendidikan yang diterima oleh para siswa yang berasal dari keluarga kurang mampu. ■ RED/JOKO S/GOES