JAKARTA (POSBERITAKOTA) ■ Dipenghujung Ramadhan 1441 H patut disyukuri bahwa kita masih diberi kesehatan. Termasuk masih bisa banyak bersedekah. Bahkan atas rahmat Allah SWT, di mana harus menghadapi kondisi keterbatasan akibat pandemi virus Corona (COVID-19), harus dimaknai kita sedang dikasih musibah.
“Sedangkan datangnya musibah sebagai ketentuan dari Allah SWT. Termasuk ujian bagi kaum beriman,” sebut imam sekaligus khotib Ustadz HM Makhtum dalam ceramah sholat Ied, di Masjid Jami Al-Ikhlas RW 025 Perumahan Villa Gading Harapan (VGH), Kelurahan Kebalen, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi, Minggu (24/5/2020).
Karenanya, menurut ustadz yang juga dikenal sebagai Ketua Umum/Pembina Yayasan Jami Al-Ikhlas, mengharuskan kita lebih bermunajah. “Ikhlas dan kemudian menambah rasa syukur. Lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dan, makna lainnya adalah untuk perhatian kepada keluarga kita,” paparnya.
Menurut pandangannya bahwa kita ini merupakan makhluk yang amat lemah. Butuh pertolongan dari Zat yang Maha Kuasa, yakni Allah SWT, agar terhindar dari pandemi COVID-19. “Ternyata nikmat kesehatan, sungguh amat berharga,” ulas Ustadz HM Makhtum lagi.
Ditambahkan Ustadz HM Makhtum bahwa dalam menyikapi wabah tersebut, dibutuhkan tingkat kepatuhan. Kita dirahmati dan dikasihi oleh Allah SWT. Bergembira tapi dalam suasana bersuka cita.
“Sedangkan yang dimaksud gembira yakni dalam beramal sholeh. Kontrukstif terhadap nilai-nilai. Juga berpikir dalam amal sholeh. Bermaaf-maafan antar keluarga. Baik suami, istri maupun anak,” ucap dia.
Pada bagian lain, lanjut Ustadz HM Makhtum, tentu saja tidak menyia-nyiakan bulan suci Ramadhan. Kemudian dapat pengampunan dan kesholehan.
“Kita termasuk dalam golongan atau orang yang mencintai Allah SWT dan Rassul-Rassulnya. Maka, sungguh akan mendapat kebahagiaan,” pungkas ceramahnya.
Dihadiri sekitar 1000-an jamaah dari warga RW 025 dan sekitarnya, pelaksanaan sholat Ied di Masjid Jami Al-Ikhlas RW 025 Perumahan VGH Kebalen, Babelan, Bekasi, berjalan lancar.
Sangat tertib dan sesuai harapan dengan harapan kelembagaan DKM Jami Al-Ikhlas serta warga masyarakat di wilayah RW 025.
Meski sebelumnya, pihak panitia penyelenggara (Panpel) yang dikoordinatori oleh Deddy Kusmayandi (Ketua PHBI/Panitia Hari Besar Islam) dan Ketua Penanggungjawab Pelaksana yakni Sunarno, tetap menerapkan prosedur tetap (Protap) agar melakukan cek suhu badan dan jamaah diwajibkan mengunakan masker penutup mulut dan hidung.
Sebelum pelaksanaan sholat Ied itu sendiri yang diadakan tepat pada pukul 06.30 WIB, juga mempercayakan Ustadz Wanito sebagai bilal. Situasi dan kondisinya cukup kondusif, karena wilayah RW 025 VGH Kebalen berada di zona hijau (aman). Sholat Ied pun tidak hanya diikuti oleh jamaah dari kalangan bapak-bapak saja. Ada pula dari kalangan ibu-ibu, remaja maupun anak-anak.
Sementara itu Ketua Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Jami Al-Ikhlas, Khoirul Anwar, sempat melaporkan terkait penerimaan kotak amal dalam pelaksanaan sholat Taraweh selama bulan suci Ramadhan. Bahkan mengumumkan sudah tersedianya 2 set dari 6 set pintu masjid yang telah dipesan dan siap dieksekusi pemasangannya.
Untuk keseluruhan 6 set pintu, dipesan dengan masing-masing satu set pintu seharga Rp 19.500.000. Jadi, total keseluruhan pihak Yayasan Jami Al-Ikhlas harus mengeluarkan dana sebesar Rp 117.000.000. Menurut rencana pada pasca Lebaran mendatang, kedua set pintu yang sudah ada akan segera dieksekusi pemasangannya.
“Dalam kesempatan ini, kami dari kelembagaan DKM bersama Yayasan Jami Al–Ikhlas, sangat membutuhkan infaq, sodaqoh dan tentu saja sumbangan materi atau dana dari warga RW 025 khususnya maupun para donatur,” tutup Khoirul Anwar. □ RED/FOTO ROHMAT/AGUS SANTOSA