BEKASI (POSBERITAKOTA) ■ Rentang waktu empat bulan lamanya sejak awal Pebruari hingga Juni 2020, tidak bisa dibilang sebentar karena kondisi masyarakat harus menghadapi pandemi virus Corona (COVID-19). Bahkan ikut mempengaruhi kehidupan beragama, utamanya bagi umat Islam yang harus melalui bulan suci Ramadhan 1441 H (24 April-24 Mei).
Artinya, tidak sedikit mushola atau masjid yang harus ‘menutup’ untuk kegiatan sholat Taraweh. Termasuk untuk ibadah fardhu 5 waktu, sholat Jumat serta pelaksanaan sholat Ied (Idhul Fitri 1441 H). Kesemua itu seperti adanya himbauan (maklumat) Pemerintah – bisa dilakukan di rumah masing-masing.
Setelah kini memasuki pertengahan Juni 2020, sejauh pemantauan POSBERITAKOTA, kehidupan beragama sudah mulai berangsur-angsur normal. Hampir semua mushola dan masjid di wilayah Kabupaten Bekasi, telah kembali berfungsi sebagai sarana ibadah umum atau untuk sholat.
“Kesemua itu kembali kepada keyakinan umat Islam. Wabah virus Corona, sepertinya sudah berlalu. Namun begitu, kita semua diwajibkan untuk tetap waspada. Nggak boleh abai terhadap kesehatan diri kita sendiri,” papar Ustadz Saiful Azis, pemuka agama di wilayah Kelurahan Kebalen, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi.
Menurut dia saat ini hampir kebanyakan warga masyarakat, sudah mulai ramai lagi mendatangi masjid. Kendati di dalam menjalani ibadah, tetap menjalani prosedur kesehatan. Hampir kebanyakan memakai masker, tes suhu badan dan disediakan tempat cuci tangan pakai sabun.
Kondisi normal sudah terlihat pada Jumat (19/6/2020) lalu, seperti di Masjid Jami Al-Ikhlas RW 025 Perumahan Villa Gading Harapan (VGH) Kebalen, Babelan, Kahupaten Bekasi – kondisi masjidnya tumpah ruwah. Masjid berkapasitas 600 jamaah pun sampai meluber ke teras masjid. ■ RED/GOES