JAKARTA (POSBERITAKOTA) – Meski masih ditengah masa pandemi, seyogyanya jangan ada pelarangan jika umat Islam ingin bikin acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Baik itu di dalam lingkungan masjid maupun di tempat terbuka. Kalau ada kekhawatiran terhadap penularan virus Corona, sebaiknya juga jangan terlalu berlebihan.
Harapan tersebut diungkapkan Master Limbad, magician (pesulap-red) kondang yang akrab pula dengan kegiatan keagamaan. Apalagi sejumlah orang dekatnya, ada dari kalangan kiai, habib dan juga ustadz.
“Kalau memang ada protokol kesehatan yakni 3M, ya lakukan saja secara ketat. Termasuk dalam hal jumlah jamaah, nggak ada masalah dibatasi. Misal cukup separuh atau 50 persen dari kapasitas masjid atau lapangan terbuka yang dipakai,” tegas pria nyentrik asal kelahiran Slawi (Tegal), Jawa Tengah kepada POSBERITAKOTA, Rabu (18/11/2020).
Kenapa tidak boleh melarang kegiatan atau penyelenggaraan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW? Ya, karena penduduk Indonesia yang mayoritas Islam. Jadi, lanjut Master Limbad, jelas sangat sensitif, apabila ada pelarangan atau pembubaran.
Sejauh ini, menurut pesulap berjuluk ‘Master of Fakir’, hampir tidak ada sejarahnya di Indonesia – sampai terjadi pelarangan atau pembubaran acara Maulid Nabi Muhammad SAW. “Semua pihak harus memahami itu semua, termasuk penganut agama diluar Islam,” ucap dia.
Master Limbad mengaku heran, jika unsur keagamaan ingin dibenturkan dengan kepentingan politik. “Tolong dipisahkan, karena tujuannya memang beda. Keagamaan itu hubungan langsung umat manusia dengan pencipta-NYA. Sedangkan politik, orientasinya pada negara atau pemerintahan,” tutup Master Limbad. □ RED/GOES