BEKASI (POSBERITAKOTA) – Sebanyak kurang lebih 500-an warga RW 025 Perumahan Villa Gading Harapan (VGH) Gerbang Timur Kelurahan Kebalen, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi – nampak tumpah ruah untuk menghadiri peringatan hari lahir dan wafatnya Kanjeng Nabi Muhammad SAW (Rassulullah), bertempat di Masjid Jami Al-Ikhlas, Minggu (29/11/2020) malam tadi.
Mendung yang menggantung sejak sore hari dan sempat turun siraman hujan gerimis kecil sebelum acara dimulai, nampaknya tak menyurutkan keinginan warga atau jamaah serta undangan untuk datang ke acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 14 Rabiul Akhir 1442H/Tahun 2020.
Dengan diniatkan untuk Ukhuwah Islamyah dan pembangunan kerohanian (keagamaan) di lingkungan RW 025 VGH Kebalen, Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Jami Al-Ikhlas dibawah pimpinan Ustadz Khoirul Anwar – setidaknya telah mampu menghidupkan kelembagaan mulai dari fungsional jajaran ketua sampai struktur pengurus masing-masing bidang dalam mengorganisir sebuah acara cukup besar dengan mendatangkan ratusan warga dan jamaah.
Landasan atau sistem berorganisasi yang jauh lebih baik telah diletakkan oleh kelembagaan DKM Jami Al-Ikhlas saat ini (kuat dan mandiri), tentu saja agar di masa-masa mendatang bisa menjadi role model (contoh-red) yang tidak mengenyampingkan azas musyawarah mufakat serta membangun sinergitas (kerjasama) dengan pimpinan wilayah (RW) setempat.
Tepat pada pukul 19.45 WIB, MC Tri Haryono langsung membuka acara dengan kalimat sambutan dan mengucapkan rasa terima kasih atas atensi seluruh warga, jamaah maupun undangan yang telah hadir. Setelah itu langsung mempersilahkan team Hadroh Darut Taubah Bekasi, beraksi untuk melantunkan beberapa lagu yang semakin menggairahkan bahwa seluruh hadirin ‘digiring’ kalbu hatinya semakin ‘Cinta Nabi Muhammad SAW/Rassulullah’.
Team Hadroh Darut Taubah Bekasi yang berjumlah 15 pemusik dan 2 vokalis Hudi dan Mukhlis langsung melantunkan tiga lagu pembuka masing-masing berjudul ‘Qomarun’, ‘Roqqot Aina’ dan ‘Ya Asiqol’. Saat iringan musik menggema, nampak terlihat para undangan warga dari kalangan ibu-ibu, bapak-bapak dan anak-anak mulai memadati area dalam masjid yang berkapasitas kurang lebih 600-an orang.
Sebelum masuk pada acara seremonial sambutan-sambutan Ketua Panpel Bahtiar, Ketua RW 025 Sukoco, Ketua Pembina Yayasan Jami Al-Ikhlas Ustadz HM Makhtum dan perwakilan Lurah Kebalen yakni Ustadz Nur Ali – diisi oleh penampilan Ustadz Abdul Rosyid S.Ag yang memimpin pembacaan Dzikirullah.
Selanjutnya, Ketua Panpel Bahtiar melaporkan terkait kesiapan hingga pelaksanaan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 14 Rabiul Akhir 1441 H/Tahun 2020 yang tidak lepas dari dukungan Ketua RW serta RT-RT maupun seluruh warga atau jamaah di lingkungan RW 025.
Ketua RW 025 Sukoco dalam kesempatan memberikan sambutan, menyampaikan harapannya semoga dari pelaksanaan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW – bisa membawa berkah buat lingkungan. Termasuk kemajuan dalam bidang keagamaan.
“Sangat besar atensi warga atau jamaah untuk datang dalam acara Maulid Nabi ini. Alhamdulilah, semua di sini yang hadir mematuhi protokol kesehatan, karena kan kita masih harus waspada menghadapi musibah atau wabah virus Corona. Mudah-mudahan, kita aman dari pandemi COVID-19,” ucap dia.
Seperti sudah menjadi agenda rutin yang jatuh setiap minggu keempat atau akhir bulan, Yayasan Jami Al-Ikhlas rutin membagi-bagikan santunan bagi anak yatim/dhuafa yang ada di lingkungan RW 025. Baik itu berupa bahan pokok makanan serta uang. Ketua RW 025 VGH Kebalen, Sukoco, berkesempatan membagikan secara simbolis kepada 5 anak yang mewakili.
Sebelum sambutan Ketua Pembina Yayasan Jami Al-Ikhlas, Panpel memberikan trophy penghargaan kepada dua ustadz yang merupakan pendahulu yang meletakkan dasar kelembagaan mulai dari Mushola hingga berdirinya Masjid Jami Al-Ikhlas RW 025 VGH Kebalen, Babelan, Bekasi. Keduanya adalah Ustadz Rojali (Ketua DKM pertama) dan Ustadz Djajang Permana (Ketua DKM kedua).
Sedangkan Ustadz HM Makhtum selaku Ketua Pembina Yayasan Jami Al-Ikhlas, mengungkapkan sebagai suatu kebahagiaan atau satu karunia dari Allah SWT dengan bisa hadir di acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Patut berbahagia juga karena kita merupakan bagian dari umat Rassulullah.
“Seperti kita hadir di masjid ini. Dan, masjid ini adalah titipan dari Allah SWT. Dibangun oleh warga (masyarakat) RW 025. Mudah-mudahan bisa makmur dan ayo kita makmuran bersama-sama. Masjid inipun bukan cuma tempat ibadah, tapi juga pusat kegiatan RW 025,” paparnya.
Lebih lanjut Ustadz HM Makhtum memberi wejangan bahwa masjid sebagai tempat ta’lim dan dzikir bersama. “Jadi, harus betul-betul tempat bagi kita semua. Bahkan dari lembaga Yayasan dan DKM, saya minta menjaga solidaritas. Jaga kekompakan dan kesatuan,” pintanya.
Tidak hanya itu, menurut Ustadz HM Makhtum lagi, bangun juga hubungan dengan lingkungan (RW 025). “Tujuannya agar senantiasa rukun dan kompak,” ucap Ustadz HM Makhtum yang sempat mengadakan game berhadiah uang, namun melemparkan pertanyaan seputar peringatan maulid dan profil keluarga besar Nabi Muhammad SAW.
Mewakili Lurah Kebalen Firman Arief Sembada S.STp yang berhalangan hadir, Ustadz H Nur Ali menyampaikan permohononan maaf. Tidak bisa hadir lantaran banyak kegiatan untuk berkenalan dengan warga sebagai Lurah Kebalen yang baru menjabat sekitar dua mingguan lalu. “Beliau kecapean, tapi tetap titip salam,” tutur Ustadz H Nur Ali.
Sebagai penutup acara, penceramah utama KH M Haris Zarkasi MA, menyampaikan tausiahnya dengan mengambil tema berjudul ‘Aktualisasi Suri Tauladan Rasulullah Muhammad SAW Dalam Kehidupan Sehari-hari’. Memperingati maulid berarti untuk mengenang dan mengenal junjungan kita, Nabi Muhammad SAW.
“Semoga Allah SWT menjadikan kehadiran kita di sini sebagai amal ibadah. Bahwa kita pun merupakan umat beliau Rassulullah Nabi Muhammad SAW dan akan disafaati pada hari kiamat nanti,” katanya KH M Haris Zarkasi MA, mengawali tausiahnya.
Menurutnya bahwa Allah SWT telah memberikan peringatan-peringatan hari mulia. Bisa dimaknai sebagai turunnya rahmat dari Allah SWT, yakni atas kelahiran Nabi Muhammad SAW. Jadi, kita sebagai umatnya, diperintahkan untuk memperingati hari kelahirannya.
“Hadirnya Rassulullah juga menyebabkan kita menjadi khalifah dimuka bumi ini. Dan, kita agar supaya bergembira. Bayangkan, azab dari Allah SWT bisa ditahan karena adanya Rassulullah. Makanya, mau pilih yang mana? Masuk surga karena Allah SWT atau karena disafaati (mendapat safaat) dari Rassulullah?” Begitu tuturnya, panjang lebar.
Nanti dihari akhir (kiamat) semua mulai dari Nabi Adam AS sampai Nabi Isa AS akan diberi panggung. Kemudian untuk digiring menuju surga. Hanya Nabi Muhammad SAW yang menolak dalam ‘rombongan’ nabi menuju surga. Kenapa? Bahkan sampai akhirnya Allah SWT menawarkan permintaan apa yang harus diperbuat untuk umatmu (Rassulullah Nabi Muhammad SAW). “Ya Allah, tolong percepat hisab umatku,” pinta Rassulullah.
Begitulah cinta Rassulullah Nabi Muhammad SAW kepada umatnya. Ia tak mau ada seorang pun umatnya berada atau tinggal di neraka. Artinya, apa? Di situ ada safaat dari Rassulullah. “Nah, hadir di acara Maulid Nabi semacam inilah, kesempatan kita bertaubat,” paparnya.
Sementara itu Habib Sholeh bin Hamzah Jamalullail ikut menambahkan sebelum melakukan doa penutup acara. Ia bilang hidupkan sunah-sunah Rassulullah Nabi Muhammad SAW. Kalau cinta ya harus merayakan hari kelahirannya.
“Nabi Muhammad SAW sudah jelas sangat mencintai umatnya. Bagaimana sebaliknya kita kepada beliau? Melalui majelis atau dengan memperingati Maulid Nabi, di sinilah kita ingin bertaubat. Besok kita jadi yang terbaik sebagai umatnya dan diampuni segala dosa-dosa kita oleh Allah SWT,” tutup H Sholeh.
Hingga pukul 22.30 WIB acara baru selesai. Ikut hadir sejumlah tokoh agama antara lain Ustadz Hafid, Ustadz Muhammad Andi, Ustadz Saipul Azis, Sekretaris RW 025 Dirman Diaz, tokoh masyarakat Kriss Yan Ari, Umar serta sejumlah Ketua-ketua RT di wilayah RW 025. Tak ketinggalan Ketua-Ketua/Jajaran Pengurus DKM se-Perumahan VGH Gerbang Timur. ■ RED/FOTO-FOTO SOFYAN/AGUS SANTOSA