PEKALONGAN (POSBERITAKOTA) – Tak cuma bikin kehidupan masyarakat jadi terisolisir, keberadaan Kota dan Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah (Jateng) kini semakin parah akibat terendam banjir besar. Cuaca ekstrem menyebabkan guyuran hujan tak pernah berhenti dan angin kencang pun bikin tubuh tambah kedinginan.
Banjir besar dan meluas sepertinya tak hanya melanda Kota dan Kabupaten Pekalongan saja. Jalur Pantura (Pantai Utara) di Jawa Tengah, ikut pula direndam air setinggi 50 Cm sehingga membuat kendaraan harus merayap. Rumah penduduk yang berjajar disepanjang Jalur Pantura nyaris tak bisa ditempati untuk sementara.
Berdasarkan laporan wartawan POSBERITAKOTA, M Munawir Lasiyono, menyebutkan untuk di wilayah Kota dan Kabupaten Pekalongan, ada sekitar 6000 orang/warga yang diungsikan. Hal tersebut demi menjaga keselamatan mereka, juga termasuk pertimbangan agar jangan terserang penyakit akibat banjir.
Jalur Pantura di ruas Jalan Raya Tirto sepanjang satu kilometer, jelas sangat mengkhawatirkan. Apalagi ketinggian banjir mencapai 50 Cm. Akibat dari situ, arus lalu lintas terhambat dan harus antre satu persatu.
Dari beberapa titik lokasi pengungsian yang ikut terendam banjir, kondisinya sangat memprihatinkan, Para pemgungsi tak cuma kedingjnan. Tapi juga kekurangan selimut, baju serta air bersih. Sedangkan bantuan yang datang, masih belum maksimal alias belum mencukupi.
“Kami di sini sangat butuh bantuan. Selain dari Pemprov Jateng, juga Pemkot dan Pemkab Pekalongan. Yang paling utama adalah obat-obatan dari air bersih untuk kebutuhan minum dan mandi,” ucap Sarmili, satu warga yang ditemui di lokasi pengungsian. ■ RED/M MUNAWIR LASIYONO/EDITOR : GOES