JAKARTA (POSBERITAKOTA) – Masa pandemi COVID-19 yang berkepanjangan dan sudah mendera kehidupan masyarakat selama hampir 17 bulan lamanya, memberikan implikasi kurang bagus bagi dunia pendidikan di Tanah Air. Tak heran jika ada sekitar 60-an juta anak-anak Indonesia, justru kehilangan masa indah di sekolah.
Penilaian itu datang dari dr Reisa Broto Asmoro selaku
Tim Komunikasi Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 dalam siaran persnya secara virtual di Hari Anak Nasional (HAN) 2021, Jumat (23/7/2021) kemarin di Jakarta. Menurutnya malah ada 80 juta lebih anak di Indonesia tidak sedang baik-baik saja ditengah pandemi COVID-19.
“Iya, kondisinya saat ini ada sekitar 60 juta anak-anak Indonesia, seperti kehilangan masa indah di sekolah. Bahkan sebagian dari mereka, tidak bisa melakukan pembelajaran jarak jauh, karena faktor fasilitas yang tidak tersedia,” tuturnya.
Kembali disebutkan dokter Reisa bahwa ada banyak anak pada faktanya kehilangan kesempatan bermain dan mengenal alam terbuka. Bahkan melalui dunia maya pun, masih ada ancaman bagi anak-anak, dimana harus mengalami perundungan, diskriminasi dan kekerasan verbal di media sosial.
“Justru adanya tekanan dan beban mental saat menjalani pandemi, pasti tidak mudah bagi anak-anak Indonesia. Yang paling bikin sedih, beberapa dari anak Indonesia malah kehilangan orangtua mereka, karena tidak dapat diselamatkan di saat menderita COVID-19,” paparnya.
Melalui kesempatan di perayaan HAN 2021 ini, dokter Reisa mengungkapkan bahwa peran Pemerintah dalam menguatkan strategi 3T (testing, tracing, dan treatment) kepada perwakilan anak yang turut hadir secara virtual dalam kegiatan itu.
“Jadi, tidak semua orang memiliki kesehatan prima. Contoh pada orang lanjut usia yang memiliki penyakit menahun, apabila tanpa sengaja tertular oleh orang yang membawa virus, bisa berakibat fatal,” tegasnya.
Dokter Reisa lebih jauh menegaskan bahwa saat ini sudah ada hampir 1.000 rumah sakit rujukan COVID-19 di seluruh Indonesia. Sedangkan untuk tempat tidur bagi pasien COVID-19 di Indonesia, tersedia sudah hampir 125 ribu ruangan.
“Nah, langkah dan upaya Pemerintah, semoga membuat pasien sembuh makin banyak. Untuk kemarin saja, kasus sembuh kita 36.370. Justru merangkak naik dari hari sebelumnya yang berjumlah 32.887,” pungkas dokter cantik tersebut. ■ RED/THONIE AG/GOES