BEKASI (POSBERITAKOTA) □ Di bulan suci Ramadhan ini, Allah SWT ingin melihat sejauh mana kegigihan kita dalam menjalani ibadah puasa. Kalau saja kita melaksanakan atau menjalaninya dengan penuh keistiqomahan dan kemudian menjadi pribadi yang bertaqwa, maka segala dosa akan terhapus.
Begitulah Kutbah Ramadhan hari ke-5 malam ke-6 yang disampaikan Ustadz H. Fitrian Nabil L.c dihadapan ratusan jamaah, bertempat di Masjid Jami Al-Ikhlas RW 025 Perumahan Villa Gading Harapan (VGH), Kelurahan Kebalen, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi, Kamis (7/8/2022) malam sebelum pelaksanaan sholat Taraweh.
“Tapi, hati-hati bahwa godaan setan selalu ada. Jalan setan itu masuk ke diri kita lewat pembuluh darah. Hal itu bisa dilihat dari bagaimana nafsu kita. Sementara saat berpuasa, pembuluh darah kita makin mengecil, makanya jangan kaget itu bikin kita jadi sering lemas,” paparnya.
Ustadz Nabil pun menyebutkan bahwa jika diri kita berpuasa, untuk berbuat maksiat saja segen. Apabila diri kita mampu mengalahkan dari perbuatan maksiat, maka itu bisa untuk menggugurkan dosa. “Selain berpuasa, sebenarnya perintah dari Allah SWT, agar kita juga memperbanyak sedekah dan membayar zakat fitrah,” jelasnya, lagi.
Mengambil contoh saat dirinya cukup lama tinggal di Kota Mesir, Ustadz Nabil banyak warga di sana melakukan kebaikan semaksimal mungkin khusus di bulan suci Ramadhan. “Selain kewajiban sholat, juga bersedekah dan membayar zakat. Termasuk hampir setiap malamnya, mereka banyak membaca Al-Quran, minimal 1 juz. Bahkan, setelah sholat Taraweh, malah sampai menyelesaikan sebanyak 3 juz,” urainya.
Dalam 10 hari selama Ramadhan, menurut ustadz muda yang juga lulusan Universitas Islam ternama di Mesir tersebut, sudah katam. Jadi, sepanjang bulan suci Ramadhan malah bisa 3 kali katam. “Pada intinya mereka betul-betul menjaga Man Shoma Romadhona. Beriman kepada Allah SWT. Menerima balasannya, yakni dengan dihapus semua dosa-dosanya,” ucapnya, panjang lebar.
Ustadz Nabil juga menyebutkan bahwa soal banyak dosa besar, hanyalah Allah SWT dan diri kita yang tahu. Makanya, harus kita gugurkan, di dalam bulan suci Ramadhan. “Kalau di bulan biasa, kita cari duit sebanyak-banyaknya. Begitu masuk Ramadhan, kita keluarkan sebanyak-banyaknya,” katanya.
Sebagai penutup kutbahnya dimana untuk membuktikan bahwa Ramadhan bisa menghapus dosa, Ustadz Nabil mengkisahkan saat Rassulullah bertemu kedua sahabatnya yang sudah meninggal dunia. Yang satu meninggal dalam keadaan sahid dan yang satu lagi dalam bulan suci Ramadhan.
“Yang meninggal sahid justru tertahan malaikat saat ingin masuk ke surga. Sedangkan yang satu lagi meninggal dalam kondisi sakit biasa, justru tak terhalang masuk surga. Kenapa? Karena melaksanakan sholat dan bertemu dengan Ramadhan,” tutupnya. ■ RED/AGUS SANTOSA