PosBeritaKota.com
Syiar

BICARA SOAL KEUTAMAANNYA, USTADZ DR AHMAD RIFA’I : “AL-QUR’AN BISA MELEMAHKAN & MEMATAHKAN ARGUMENTASI ORANG KAFIR”

BEKASI (POSBERITAKOTA) □ Membahas soal kitab suci Al-Quran, di situ jelas terkandung makna bahwa Allah SWT akan memberikan kemanfaatan yang baik. Jangan kita tahu Al-Quran, tapi nggak tahu akan artinya. Justru keberadaan Al-Quran dapat mementahkan orang Kafir, termasuk melemahkan argumentasinya.

Ustadz Dr Ahmad Rifa’i menyampaikan materi tersebut di atas dalam Kajian Spesial Ramadhan, bertempat di Masjid Jami Al-Ikhlas RW 025 Perumahan Villa Gading Harapan (VGH), Kebalen, Babelan, Bekasi – seusai melaksanakan sholat Subuh bersama puluhan jamaah, Sabtu (16/4/2022).

Menurutnya, kenapa Kota Mekkah dijadikan tempat turunnya kitab suci Al-Quran? Karena, pada zaman Nabi Muhammad SAW, ditengah ahli sastra. Yang bikin sahir-sahir. Ahli sihir, tukang tenung. Hanya saja memang, mereka tidak terkontaminasi oleh ajaran-ajaran lain. Berbeda dengan Roma, negara adidaya. Juga negara Yunani yang kuat ahli filsafat. Dewa-dewa di sana semua.

“Nah, sedangkan di Arab (Kota Mekkah) hanya masyarakat sastra. Adalah tempat bertanding sahir-sahir. Pada posisi itu, Muzizat Nabi Muhammad SAW adalah Al-Quran. Bahkan oleh Allah SWT ditantang untuk diuji, kalau kalian ragu. Ternyata, kehadiran Al-Quran mampu melemahkan argumentasi orang-orang Kafir,” tuturnya.

Melalui pemaparannya secara panjang lebar dan detail, Ustadz Rifa’i bilang bahwa turunnya Al-Quran sebagai penutup para Rassul dan Nabi. “Malah, Al-Quran disampaikan langsung Malaikat Jibril. Dari Jibril ke Rassulullah, tanpa perantara. Makanya, di dalam membaca Al-Quran, tidak boleh ngarang-ngarang. Harus belajar lebih dulu,” jelas dia, lagi.

Sedangkan orang yang hapal, dijelaskan dia lagi, lebih khusyuk di dalam membaca Al-Quran.Tapi, mengingkari satu huruf saja, kita bisa disebut Kafir. Namun yang dinilai, apabila membaca satu huruf Al-Quran, pahalanya 100 derajat. Bayangkan jika membaca sampai beribu-ribu. Itu pahalanya sangat luar biasa.

Al-Quran itu disusun berdasarkan petunjuk Rassulullah. Jadi, sesuai dengan apa-apa yang dibutuhkan oleh Rassulullah /Nabi Muhammad SAW,” ucap Ustadz Dr Ahmad Rifa’i.

Selain itu, selanjutnya dipaparkan terkait keutamaan orang yang mempelajari Al-Quran. Prosesnya,
harus belajar dulu, baru mengajar.
Sebaik-baiknya orang belajar secara komperhensif. Kewajiban manusia apalagi sebagai Muslim/ Muslimah, ya harus belajar membaca Al-Quran.

“Sebab, dengan belajar Al-Quran, justru manfaatnya dunia dan akherat. Orang yang bisa baca Al-Quran, dikelompokkan dengan orang-orang yang mahir. Namun selain baca, menghapal tapi juga harus bisa mengamalkannya,” pungkas Ustadz Dr Ahmad Rifa’i dengan makalah yang bisa memberikan ilmu terbaiknya. ■ RED/AGUS SANTOSA

Related posts

DI MAJELIS TA’LIM & DZIKIR ‘AHBABUL MUSTHOFA’ BABELAN BEKASI, HABIB SHOLEH BIN HAMZAH JAMALULLAIL SAMPAIKAN ADA 3 PERKARA TERKAIT KESEMPURNAAN IMAN

Redaksi Posberitakota

Khutbah Jum’at, HABIB JINDAN BIN NOVEL Sebut Rasulullah SAW Tauladan Agung Bangun Peradaban Berbasis Masjid

Redaksi Posberitakota

Kajian Pilihan di Masjid Istiqlal, Ceramah Terakhir Rasulullah (Hadist 8 s/d 12)

Redaksi Posberitakota

Leave a Comment

Beranda
Terkini
Trending
Kontak
Tentang