JAKARTA (POSBERITAKOTA) □ Sebentar lagi musim penghujan segera tiba. Seperti biasa ancaman banjir pun sulit terelakan. Makanya tak ada cara lain, kecuali harus melakukan langkah persiapan, tentu dengan harapan bisa meminimalisir dari segala kemungkinan yang bakal terjadi.
Karena itulah, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) yang ada, sudah mulai bersiap siaga di dalam menghadapi musim penghujan tahun 2022/2023.
“Yang pasti, kami sedang melakukan pendataan kepada seluruh elemen. Dan, hal itu berdasar prakiraan yang dirilis BMKG mengenai musim hujan di Indonesia tahun 2022/2023. Karena, sebagian wilayah di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur akan mulai memasuki awal musim hujan pada dasarian kedua bulan Oktober 2022 ini,” terang Isnawa Adji, Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Rabu (21/9/2022).
Namun, ditambahkan dia bahwa untuk wilayah lainnya, diprediksi akan memasuki awal musim hujan pada dasarian ketiga bulan Nopember 2022. Sedangkan untuk puncak musim hujan, justru diprediksi bakal terjadi pada bulan Januari – Pebruari 2023 mendatang.
Sebagai upaya untuk mensikapi hal tersebut, Isnawa lebih jauh menegaskan bahwa Pemprov DKI Jakarta sedang menyiapkan berbagai antisipasi untuk menghadapi dampak bencana yang dapat ditimbulkan dari musim hujan nanti.
Bahkan, BPBD DKI Jakarta pun tengah melakukan pendataan terhadap potensi sumber daya penanggulangan bencana yang ada di Jakarta melalui situs bpbd.jakarta.go.id/tangguhbencana.
Saat inipun, BPBD DKI Jakarta, juga sudah melakukan pendataan kepada seluruh elemen pentahelix (pemerintah, dunia usaha, lembaga/komunitas, akademisi dan media massa). Tujuan agar dapat mengetahui peralatan pendukung yang dimiliki oleh setiap unsur dalam penanggulangan bencana, khususnya banjir dan kebakaran.
Sedangkan hal-hal yang didata seperti mulai dari jumlah perahu, tenda pengungsi, APAR (Alat Pemadam Api Ringan), hydrant, ambulans, hingga tenaga medis yang dimiliki,” imbuh Isnawa, lagi.
Maka dari itu, BPBD DKI Jakarta mengajak semua pihak untuk berpartisipasi aktif dalam pendataan sumber daya penanggulangan bencana ini. Untuk harapan ke depan, nantinya BPBD dapat memetakan dan mengorganisir seluruh potensi sumber daya yang mendukung penanggulangan bencana di Jakarta sehingga dapat merespons kejadian bencana dengan efektif dan efisien.
“Bentuk koordinasinya bertujuan untuk menjalin kolaborasi dengan para pemangku kepentingan terkait. Maksudnya agar seluruhnya dapat siap dan siaga menghadapi musim hujan di tahun ini,” papar Isnawa.
Pada bagian lain, Pemprov DKI Jakarta melalui BPBD DKI, juga tengah melakukan berbagai upaya antisipasi musim hujan 2022/2023 dan penanggulangan bencana. Bentuk antisipasinya adalah sebagai berikut :
- Menyebarluaskan informasi cuaca terkini dan kondisi Tinggi Muka Air (TMA) kepada masyarakat melalui kanal media sosial dan website.
- Memberikan informasi peringatan dini terkait kenaikan TMA melalui Disaster Early Warning System (DEWS) dan SMS Blast, serta peringatan dini cuaca melalui website, media sosial, WhatsApp Group dan Channel Telegram.
- Mendistribusikan sarana dan prasarana pendukung penanganan banjir kepada setiap kelurahan yang berada di kawasan rawan banjir, seperti perahu, ring buoys, jaket pelampung dan lain-lain.
- Menyiagakan 267 personel Petugas Penanggulangan Bencana/TRC pada setiap kelurahan di Jakarta sebagai upaya percepatan koordinasi dan penanganan bencana.
- Memastikan kesiapan posko penanganan bencana dan lokasi-lokasi pengungsian (berikut kelengkapan pendukung) yang ada di tingkat Kota/Kab Administrasi, kecamatan dan kelurahan untuk siaga dan dapat diaktifkan apabila terjadi bencana.
- Melakukan reviu terhadap rencana kontijensi penanggulangan banjir di Provinsi DKI Jakarta.
- Melakukan koordinasi dengan BNPB, BMKG, para Wali Kota/Bupati, dan seluruh pemangku kepentingan terkait untuk menjalin kolaborasi dalam penanggulangan bencana.
Ditambahkan Isnawa bahwa langkah atau upaya mitigasi struktural pun telah disiapkan oleh Pemprov DKI Jakarta dalam menghadapi musim hujan.
Antara lain dengan melakukan pengerukan/pengurasan terhadap saluran/kali/sungai dan waduk melalui kegiatan Grebek Lumpur dan melakukan percepatan penyelesaian program pengendalian banjir 942-DV (pembangunan 9 sistem polder, 4 waduk, 2 revitalisasi sungai dan drainase vertikal).
“Malah, Pemerintah Pusat melalui Kementerian PUPR RI juga sedang melakukan percepatan pembangunan Bendungan Ciawi dan Sukamahi yang ditargetkan selesai pada tahun ini yang nantinya dapat mereduksi banjir yang terjadi di aliran Sungai Ciliwung,” ungkapnya, panjang lebar.
Lebih lanjut Isnawa memaparkan bahwa terdapat dua hal yang menjadi prioritas utama Pemprov DKI Jakarta dalam mengantisipasi dampak dari musim hujan, yakni memastikan tidak adanya korban jiwa dan percepatan pemulihan pascabencana untuk kembali kepada kondisi normal.
“Bagi kedua indikator utama yang disampaikan Bapak Gubernur dalam penanggulangan bencana menjadi acuan kami untuk bertindak dengan memegang tiga kata kunci utama. Apa saja? Yakni Siaga, Tanggap dan Galang,” kata Isnawa, mengakhiri keterangannya. ■ RED/GOES