KOTA BEKASI (POSBERITAKOTA) □ Dalam catatan sejarah perpolitikan (partai politik), baik di tingkat nasional maupun daerah sekelas provinsi dan kota/kabupaten, sangat lumrah terjadi dinamika perbedaan antarpengurus. Bahkan, dari situ kemudian diharapkan menemukan solusi terbaik yang akhirnya mengerucut demi soliditas partai politik (Parpol) bersangkutan.
Pandangan tersebut dilontarkan H. Zainul Miftah S.Sos.I, politisi muda Partai Golkar di Kota Bekasi yang juga dikenal sebagai Ketua Himpunan Pengusaha (HPK) Kosgoro 1957, saat menjawab pertanyaan POSBERITAKOTA, Minggu (30/10/2022) terkait situasi dan kondisi mencuatnya ‘dualisme‘ kepengurusan partai yang mewadahi dan itu terjadi di wilayahnya.
“Kalau boleh saya menyebutnya, dinamika itu sangat lumrah. Dan, pernah terjadi atau menimpa di beberapa Parpol. Baik di tingkat nasional maupun provinsi atau kota/kabupaten di Tanah Air. Namun menjelang perhelatan Pemilu, Pilpres atau Pilkada, akhirnya menemukan jalan keluar karena akan mendukung satu pasangan calon saja,” tutur pria yang melekat dengan panggilan HZM (H. Zainul Miftah) tersebut.
Ditambahkan HZM yang belakangan terus mengikuti dan mengawal program roadshow Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto ke sejumlah daerah, akan tetap berpegang pada patokan legalitas, defacto, kekuatan yuridis (hukum) serta pengakuan dari pengurus setingkat lebih tinggi. Misal, DPC diperkuat DPD. Sedangkan DPD harus diakui tingkat DPP.
“Bahkan, saya tak mau melihat orang per orang atau personalnya. Mungkin saja sekarang beda pendapat, tapi nanti jelang Pemilu, Pilres atau Pilkada bakal ada islah. Saya pikir itu jalan terbaik. Sebab, di dalam dunia politik itu, sangat dinamis dan kuat terjadi perbedaan,” ungkap HZM yang support terhadap kepemimpinan Ade Puspita selaku Ketua DPD Partai Golkar Kota Bekasi.
Sekarang ini HZM tengah berproses sekaligus memantapkan dirinya untuk jadi bakan calon legislatif (Bacaleg) anggota DPRD Provinsi Jawa Barat (Jabar) untuk Dapil Kota Bekasi dan Kota Depok. Karenanya, ia akan terus melakukan sosialisasi untuk memperkenalkan diri secara personal. Tentu saja lewat karya nyata melalui eksistensi dirinya selama ini.
Menurut pandangannya bahwa masyarakat di Kota Bekasi saat ini, sudah mendapat pendidikan politik yang bagus. Oleh karenanya, ia bakal terus melakukan sosialisasi atau pendekatan ke warga masyarakat Kota Bekasi dan Kota Depok. Bahkan perlu kerja keras dan harus turun ke bawah alias Turba.
“Saya ingin melaluinya, biar lewat proses yang natural. Sebab, bisa atau tidak saya nanti maju sebagai Bacaleg Kota Bekasi dari Partai Golkar, tak bisa lepas dari takdirulah kuasa Allah SWT,” pungkas HZM yang dikenal akrab dengan kalangan media di Kota Bekasi. □ RED/AGUS SANTOSA
