BEKASI (POSBERITAKOTA) □ Perguruan Seni Beladiri (Pencak Silat) Indonesia Tapak Suci ‘Putera Muhammadiyah’ atau disingkat Tapak Suci, yakni dikenal sebagai sebuah aliran, perguruan dan organisasi pencak silat yang merupakan anggota IPSI (Ikatan Pencak Silat Indonesia). Bahkan, Tapak Suci termasuk dalam 10 Perguruan Historis IPSI.
Menurut sejarah keberadaannya sejak didirikan oleh Busyro Syuhada (pendiri) pada 31 Juli 1960 di Yogyakarta, Perguruan Seni Beladiri (Pencak Silat) merupakan perguruan yang menunjang tumbuh dan berkembangnya IPSI sebagai organisasi. Tapak Suci ‘Putera Muhammadiyah‘ adalah organisasi otonom di lingkungan Muhammadiyah yang beraqidah Islam, bersumber pada Al-Qur’an dan As-sunnah serta berjiwa persaudaraan.
Hingga tumbuh dan berkembang ke sejumlah kota di Tanah Air. Kemudian, tidak sedikit pula bermunculan para penggiat seni beladiri pencak silat Tapak Suci dan tertarik untuk membuat simpul-simpul perguruan di wilayah terkecil sekelas kelurahan maupun perumahaan. Seperti yang saat ini terdapat di wilayah RW 025 Perumahan Villa Gading Harapan (VGH) Gerbang Timur, Kelurahan Kebalen, Krcamatan Babelan, Kabupaten Bekasi.
Tersebutlah sosok Subeki Mashudi yang tertarik ikut mengembangkan Perguruan Seni Bela Diri (Pencak Silat’ Tapak Suci di wilayahnya. Ia kemudian berpartner dengan Mardi yang sebelumnya sudah makan asam garam pengalaman sebagai pelatih di Perguruaan Pencak Silat ‘Tapak Suci’ di wilayah Kabupaten Bekasi dan di Jakarta.
“Pada inti dan tujuannya, kami sebagai orangtua ingin memfasilitasi kegiatan bagi kalangan anak-anak usia dini di lingkungan. Sebelum menanjak di usia remaja kelak, mereka setidaknya telah memiliki bekal terkait mental, ketrampilan dalam seni bela diri pencak silat dan juga belajar sportifitas,” ucap Subeki Mashudi.
Karena itu, Subeki merasa bersyukur begitu mendapat respon positif dari kalangan orangtua di wilayahnya RT 017 RW 025 Perumahan VGH. Melalui proses perjalanan yang sudah dua tahun, tidak kurang dari 30-an siswa/siswi terdaftar menjadi anggota tetap. “Inspirasinya karena saat itu memasuki masa pandemi COVID-19. Lantas, saya menggagas didirikan semacam sub cabang atau ranting Perguruan PS Putera Muhammadiyah di sini. Alhamdulillah bisa berjalan sampai sekarang,” tegas dia lagi.
Sedangkan Mardi yang dipercaya sebagai pelatih, mengatakan bahwa dirinya merasa senang, bangga dan memiliki semangat setelah melihat siswa/siswi yang ada. Sebab, tambah dia, hal paling penting adalah semangat dan kemauan berlatih. Dengan begitu menjadi tidak sia-sia apa yang telah diberikan atau diajarkan selama ini.
“Mereka dari anggota atau siswa maupun siswi Perguruan Tapak Suci di sini, juga bisa mencari atau mendapatkan prestasi yang bisa membuat diri mereka bangga. Sebenarnya, jika mereka mau, bisa terus berlanjut ke jenjang tingkat wilayah kecamatan atau kabupaten. Bukan tidak mungkin mencapai tingkat nasional dan bahkan internasional di luar negeri,” kata Mardi yang sudah berprofesi sebagai pelatih pencak sikat sejak tahun 1986 tersebut.
Siswa dan siswi dari Perguruan Seni Bela Diri Pencak Silat ‘Putera Muhammadiyah‘ di RW 025 VGH Kebalen, baik itu menurut Subeki maupun Mardi, juga telah meraih prestasi cukup membanggakan. Mereka pernah mengikuti ajang Silat Jawara Cilik Bekasi Championship 2022 dan Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) se-Kecamatan Babelan.
Mereka yang pernah mencatatkan prestasi membanggakan dan meraih medali emas di ajang Silat Jawara Cilik Bekasi Championship 2022, masing-masing atas nama : Aqilah Shafa Ramadhani, Muhamad Abdul Muhsin, Farhan Ahmad Intizar, Gelsi Adila Fahmida, Naa’ra Afza Wafiqa, Radita Ayidya Pradja dan Aridz Permana. □ RED/AGUS SANTOSA
