OLEH : SUGIYANTO
SEBELUM atau di dalam membuat kebijakan, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono, wajib melibatkan partisipasi masyarakat. Dengarkan dulu suara masyarakat, apa yang jadi kemauannya. Jadi, bukan justru lebih mendengar suara dari para pembisiknya.
Meskipun, sebenarnya kita sah-sah saja mendukung kebijakan Pj Heru Budi Hartono, karena tengah diamanahkan untuk mengurus Jakarta. Tapi, tetap perlu dan harus diberi ‘vitamin‘ kritik dan saran, agar nantinya bisa memberi solusi yang sesuai dengan keinginkan masyarakat itu sendiri.
Dalam permasalahan banjir di Jakarta, misalnya, Heru Budi harus segera melakukan evaluasi kinerja pejabat terkait. Nah, jika terindikasi tak becus bekerja atau lamban merespon dalam menangani banjir, ya harus tegas atau segera gantinya.
Untuk hal lain lagi, sepertinya Pj Gubernur Heru pun lambat mengganti pejabat DKI Jakarta, yaitu Walikota, Kepala Dinas dan pejabat lainnya. Semua amat penting dilakukan untuk tujuan penyegaran. Selain itu, Pj Gubernur Heru juga perlu untuk menjalankan metode motivasi reward dan punishment dan merit sistem pada Aparatur Sipil Negara (ASN) di DKI Jakarta.
Hal lain lagi yang paling terpenting adalah tentang anggaran. Sebab, dari sinilah semua persoalan ditentukan. Pada intinya adalah Pj Gubernur Heru Budi harus melakukan efesiensi dan penyisiran anggaran belanja daerah yang bersifat pemborosan yangvwajib dipangkas.
Jakarta ini kota dengan anggaran sangat besar. Pada era eks Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saja, total APBD Pemprov DKI Jakarta berkisar Rp 400 triliun. Namun masalah banjir, macet dan sampah termasuk pembangunan pengolahan sampah modern (ITF) tak kunjung rampung. Ini baru tentang tiga masalah klasik Jakarta dan belum lagi untuk masalah-masalah lainnya.
Sekarang ini ‘bola panas‘ masalah Jakarta ada di pundak Pj Gubernur DKI Heru Budi Hartono. Pertanyaannya adalah mampukah Heru Budi mengatasi berbagai masalah Jakarta? Kuncinya ada di tangan Heru Budi sendiri, yakni dalam membuat kebijakan, tentunya harus dan wajib melibatkan masyarakat. Jadi, sekali lagi – dengarkanlah suara masyarakat. Jadi, bukan dari suara-suara para pembisiknya.
Pada akhirnya, kita sangat berharap kepada Pj Gubernur Heru Budi Hartono. Jadikanlah pembangun Jakarta sesuai dengan program dunia, yakni Sustainable Development Goals (SDG’s) atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Sehingga Jakarta pun bisa lebih maju dan masyarakatnya sejahtera. Yakni tanpa kemiskinan, tanpa kelaparan, air bersih dan sanitasi layak atau berkurangnya kesenjangan sosial dan lainnya. (***/goes)
(PENULIS : SUGIYANTO adalah Aktifis Senior, kini tinggal di Jakarta)