JAKARTA (POSBERITAKOTA) □ Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta sangat mendukung akselerasi (percepatan-red) pembangunan jaringan pipa air limbah Jakarta Sewerage Development Project (JSDP) zona 1 Paket 5 (Area 2-1) dan Paket 6 (Area 2-2). Sebab, JSDP itu sendiri merupakan pembangunan jaringan perpipaan sistem pengelolaan limbah domestik yang terpusat dan terintegrasi skala perkotaan di Provinsi DKI Jakarta.
Sebagai Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono ikut menyaksikan acara ‘Penandatanganan Kontrak Pekerjaan Jaringan Pipa Air Limbah Jakarta Sewerage Development Project (JSDP) Zona 1 Paket 5 (Area 2-1) dan Paket 6 (Area 2-2)’, Selasa (12/4/2023. Sedangkan penandatanganan tersebut, dilakukan antara Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dengan Penyedia Jasa Konstruksi Nindya – Modern KSO dan Adhi – Hutama KSO.
“Dalam hal ini, saya titip kepada penyedia jasa, tentunya agar saat proses pembangunan berlangsung dan berdampak pada trotoar, harap rambu-rambu untuk membangun diperhatikan serta prosedurnya diterapkan dengan baik. Harapannya supaya proses pengerjaannya tidak mengurangi kenyamanan masyarakat dan manfaatnya pun kelak bisa dirasakan oleh masyarakat masyarakat,” ucapnya serius di Jakarta, Rabu (12/4/2023).
Oleh karenanya, Pj Gubernur DKI Heru Budi serius langsung menginstruksikan kepada seluruh instansi dan pihak yang terlibat, agar dapat membantu kelancaran proses pembangunannya. Yakni yang meliputi sosialisasi, perizinan, pengamanan situasi serta manajemen lalu lintas selama proyek, dan hal-hal lainnya. Pada giliranya pembangunan itu nanti dapat berjalan sesuai target dengan waktu yang telah ditetapkan.
Dalam kesempatan itu, Kepala Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta Yusmada Faizal, mengungkapkan bahwa JSDP terbagi menjadi menjadi 15 Zona. Salah satu zona prioritas untuk dibangun, yaitu Zona 1 yang terdiri dari enam paket termasuk pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) dan jaringan perpipaan.
Dijelaskan lebih lanjut untuk Paket 1, 2, 3 dan 4 dibangun dengan sumber dana APBN melalui pembiayaan dari Japan International Cooperation Agency (JICA), sedangkan Paket 5 dan Paket 6 dibangun dengan sumber dana APBD Provinsi DKI Jakarta. Namun untuk Paket 5 dan 6 melayani lima kecamatan di Jakarta Barat dan satu lagi kecamatan di Jakarta Utara.
“Jadi, soal pembangunan Zona 1 ini adalah sinergi bersama antara Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dengan Pemprov DKI Jakarta. Maka itu, kami secara intens berkomunikasi dan berkoordinasi agar pembangunan ini terlaksana sesuai target,” ucap Yusmada, menambahkan.
Dipaparkan bahwa pembangunan JSDP tersebut sebagai upaya dari Pemprov DKI Jakarta untuk meningkatkan akses sanitasi sesuai target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2024 adalah tercapainya 90% akses sanitasi layak.
Namun pada tahun 2021 DKI Jakarta lalu, baru mencapai 79,20% akses sanitasi layak. Selain itu JSDP juga dapat mencegah timbulnya penyakit yang disebabkan oleh buruknya kualitas air permukaan dan air tanah. Juga untuk memperbaiki kualitas lingkungan perkotaan, khususnya terhadap kualitas air permukaan dan air tanah. Maka dengan terciptanya sanitasi layak dan aman bagi masyarakat, diharapkan mampu mendukung program penurunan angka stunting di Jakarta. □ RED/AGUS SANTOSA