DEPOK (POSBERITAKOTA) ■ Rona kesedihan terlihat di wajah Derry dan Eman, manakala keduanya ikut mendampingi Ginanjar yang hari Jumat (5/5) telah ditinggalkan oleh ibunda tercintanya. Hj. Suhatnikah binti H. Zainudin, sang Ibunda, meninggal dunia dalam usia 82 tahun, setelah setahun terakhir ini mengalami sakit komplikasi. Almarhumah meninggal dunia di rumah anak ketiganya, tempat dimana selama ini almarhumah dirawat secara intens oleh keluarga.
Beberapa kerabat dan sahabat Ginanjar terlihat berdatangan ke rumah duka. Bahkan, mereka ikut mensholatkan jenazah dan mengantarkannya ke peristirahatan terakhir.
Selain dari teman-teman di group Empat Sekawan, terlihat pula rekan-rekan Ginanjar dari Majelis Pengajian Pelawak (MPP) dan Lembaga Kebudayaan Depok (LKD), dua organisasi yang selama ini digeluti oleh Ginanjar.
Dalam sambutan saat pemakaman, Derry mewakili para artis pelawak, meminta kepada Ginanjar untuk bersabar menerima Takdir Allah SWT. Sepahit apapun bentuknya.
“Kita ambil hikmahnya saja, bahwa Almarhumah telah sepuh dan menderita sakit cukup lama, sehingga Allah SWT lebih menyayangi almarhumah, dengan membuatnya tidak sakit lagi,” kata Derry, dengan suara terbata-bata.
Suasana pemakaman memang terasa sangat mengharukan. Terlebih saat Ginanjar mengadzankan jenazah ibundanya di liang lahat. Suara adzan Ginanjar terdengar memilukan, karena diselingi isak tangis.
Semoga Allah SWT memberikan tempat terbaik bagi almarhumah. ■ RED/HANNOENG M. NUR/EDITOR : GOES