25.2 C
Jakarta
22 November 2024 - 07:15
PosBeritaKota.com
Nasional

Hari Ini Tambah 3 Orang, TOTAL 40 JEMAAH HAJI yang Berasal dari Indonesia Meninggal Dunia di Tanah Suci

JAKARTA (POSBERITAKOTA) ■ Lagi, 3 orang jemaah haji asal Indonesia dinyatakan meninggal dunia saat berada di Tanah Suci (Mekkah), Minggu (11/6/2023). Dari kabar duka tersebut, melengkapi jumlah keseluruhan yang wafat saat berhaji, yaitu menjadi 40 orang. Demikian pengumuman resmi yang dikeluarkan Kementerian Agama (Kemenag) RI.

Juru Bicara PPIH Pusat, Ramadhan Harisman, menyebutkan hal tersebut di atas dalam keterangan persnya di Media Center Haji (MCH) Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Minggu (11/06/2023).

Sedangkan ketiga jemaah haji asal Indonesia yang meninggal dunia di Mekkah pada hari ini, masing-masing Acu Sanan Inun asal kelompok terbang (Kloter) JKS (Jawa Barat) 40, Bhunidhi Sahumi Samit asal kloter SUB (Surabaya) 08 dan Asnawi Said Mihi asal kloter SUB 43.

“Jadi, jumlah jemaah haji yang wafat hingga saat ini, keseluruhannya berjumlah 40 orang. Sesuai ketentuan, jemaah yang wafat akan dibadalhajikan,” terang Ramadhan kepada media.

Pada bagian lain, Ramadhan juga menyampaikan soal tips bagi jemaah haji Lansia (lanjut usia). Pasalnya, tambah dia, ibadah haji merupakan ibadah yang memerlukan ketahanan fisik jemaah.

“Jadi, bagi jemaah haji yang tergolong kategori risiko tinggi (Risti) dan lanjut usia, butuh strategi untuk bisa menjalankan ibadah umrahnya dengan baik dan aman terutama saat Sa’i,” ucap dia lagi.

Setidaknya, menurut Ramadhan, tips berikut bisa dilakukan jemaah risti dan lansia saat menjalankan Sa’i. Jemaah bisa menggunakan metodenya istirahat-istirahat. Sedangkan dari Safa ke Marw, jemaah harus jalan kaki kurang lebih 400 meter. “Sebaiknya, saat jalan dari Safa ke Marwa, sejenak berhenti. Istirahat dulu, berdoa 2 menit untuk menurunkan denyut nadi,” tuturnya.

Ramadhan pun menghimbau kepada Jemaah haji, intinya dan yang penting, memberikan kesempatan jantung istirahat. Maksudnya supaya tidak terlalu terforsir. Kemudian jalan lagi, setiap putaran harus istiratahat. Mungkin selesainya Sa’I lebih lama, tapi lebih aman.

“Maka itu, sebaiknya jemaah yang masih muda dan sehat untuk mendampingi jemaah Risti dan Lansia. Supaya mereka tidak tertinggal dengan kelompok jemaahnya atau lainnya,” pungkas Ramadhan. □ RED/THONIE AG/EDITOR : GOES

Related posts

Selama 13 Tahun Berdiri, LPDB-KUMKM Sudah Salurkan Rp 9, 3 Triliun

Redaksi Posberitakota

DPD RI : Kualitas Pengolahan Sampah di TPST Bantargebang Harus Ditingkatan

Redaksi Posberitakota

Solusi Macet, TOL MEDAN-BINJAI Siap Dioperasikan Minggu Depan

Redaksi Posberitakota

Leave a Comment

Beranda
Terkini
Trending
Kontak
Tentang