Film ‘The Super Mario Bros’ Telah Menarik Perhatian Post Gen Z

OLEH : GABRIELLE R. SIBUEA

FILM The Super Mario Bros telah ditayangkan mulai dari tanggal 5 April 2023 di seluruh bioskop Indonesia. Film The Super Mario disutradarai oleh Aaron Horvath dan Michael Jelenic dan diproduksi oleh Illumination yang bekerja sama dengan Nintendo.

Film The Super Mario Bros merupakan sebuah video game yang dibuat oleh Nintendo pada tahun 1983. The Super Mario Bros sudah menjadi salah satu game terbaik sepanjang masa, game ini sudah terjual lebih dari 40 juta copy di seluruh dunia.

Film The Super Mario telah menarik banyak perhatian penonton terutama anak-anak. Saat saya menonton film ini sebagian besar anak-anak Post Gen Z (2013 – saat ini) sangat antusias dalam film ini, karena film ini sudah ditunggu sejak lama dan akhirnya dirilis.

The Super Mario memiliki dua tokoh bersaudara, yaitu Mario dan Luigi. Keunikan Mario dan Luigi dapat dilihat dari kostum mereka berwarna merah dan hijau, serta topi bertulisan inisial nama mereka M dan L. Perjuangan Mario dan Luigi dimulai saat mimpi mereka tercapai yaitu iklan jasa pipa yang mereka buat terbit di media televisi.

Mario dan Luigi sangat senang karena seluruh penghasilan yang mereka punya dapat dibuat suatu hal yang bisa menarik banyak orang. Saat Mario dan Luigi menceritakan usaha nya, reaksi keluarga dan teman-temannya lebih banyak yang menertawakan dibandingkan mendukung. Mereka menganggap kalau Mario dan Luigi masih terlalu dini untuk melakukan pekerjaan orang dewasa dengan muka yang imut dan tubuh yang kecil.

Walaupun sedih, Mario dan Luigi tidak menyerah dan terus berjuang untuk meraih mimpinya. Cerita berlanjut saat Mario dan Luigi berusaha menyelamatkan kota Chicago dari kebanjiran, Mereka tidak sengaja memasuki dunia baru dan terpisah ditengah jalan.

Mario yang sampai di dunia jamur memulai sebuah petualangan untuk mencari Luigi. Disetiap petualangan, Mario selalu dihadapi oleh banyak tantangan tetapi ia tidak menyerah karena ia percaya dukungan orang di sekelilingnya akan terus membuat ia kuat dan terus berjuang dengan tubuhnya yang kecil.

Disela-sela tantangan yang Mario hadapi, Mario dipertemukan oleh orang-orang yang membuat dirinya belajar lebih banyak. Seperti bertemu Kong sang gorila terhebat dan terkuat di dunianya, Mario menghadapinya dan beradu tinju. Di awal pertarungan Mario kalah karena tidak menemukan jamur yang baik untuk meningkatkan kekuatannya.

Tetapi, saat Mario mencoba lebih dan ia akhirnya berhasil. Selain Kong, Mario tanpa sengaja memasuki lingkaran cinta segitiga antara Princess Peach dan Bowser sang dinosaurus. Dijamin bikin para Post Gen Z mengeluarkan sifat greget, panik, kecewa, marah, sedih dan lainnya.

Secara keseluruhan alur cerita film Super Mario sangat baik untuk mendidik para Post Gen Z karena inti cerita film ini mengajarkan untuk meraih sebuah kesuksesan butuh kepercayaan diri , perjuangan yang besar, bantuan dan dukungan orang terdekat, dan mengandalkan diri sendiri bukan orang lain. Dari sini, saya menyadari kalau alur cerita film Mario Bros tidak seperti film anak-anak pada umumnya.

Film Super Mario yang berdurasi 1 jam 32 menit ini berhasil membungkam para Post Gen Z untuk menikmati filmnya dan beberapa orang tua mereka ada waktu untuk bersantai sejenak. Dari pengamatan saya, tidak sedikit Post Gen Z yang tertawa melihat aksi Mario dan Luigi yang lucu, tidak sedikit Post Gen Z yang marah melihat akting musuhnya Bowser melawan Mario dan Luigi dan tidak sedikit Post Gen Z yang ingin menonton film Super Mario ini lagi untuk kedua kalinya. (***)

(PENULIS adalah Pemerhati Masalah Perfilman & Pelajar SLTA dan kini tinggal di Jakarta)

Related posts

Masuk Sepekan Jelang Lengser dari Jabatan Presiden RI, JOKOWI ‘Lakon Pangkas Wajah’

Ah…Drama Fufufafa, CERMIN SATIR yang Menampilkan Realitas Sebenarnya

Harus Jadi Kebanggaan Putra Betawi Pimpin Jakarta & Bukan Malah Dukung Tokoh dari Luar Daerah