JAKARTA (POSBERITAKOTA) – Sosok Ferdinand F Tumewu SpM telah menekuni profesinya sebagai dokter sejak 1989 silam. Namun karena terlahir dari keluarga besar asal Manado, jiwa seninya pun tetap bergolak. Maka tak heran jika dunia musik kemudian ditekuni dengan melakoni sebagai penyanyi profesional.
“Sebenarnya di tahun 1988, saya sudah akrab dunia musik dan sesekali tampil sebagai penyanyi. Karena berprofesi jadi dokter bikin saya vakum. Barulah di tahun 2000, saya bikin album dan single Melayu (dangdut-red),” terangnya dalam wawancara santai dengan POSBERITAKOTA, Sabtu (14/10/2023) di Jakarta.
Tercatat sudah 5 album atau 30 single dangdut (Melayu) pernah ditelorkan sejak awal 2000-an silam. Tiga di antaranya yang masih diingat, ia bilang pernah merekam lagu berjudul ‘Goyang Jomblo’, ‘Menunggumu Sayang’ dan ‘Coba Kau Jelaskan’.
Dari kedua profesi yang ditekuni yakni dokter dan penyanyi, kata dr Ferdinand lagi, selalu mencoba menggali peran agar lebih bermanfaat untuk masyarakat. Bahkan, tambah dia, berupaya untuk memadukannya. Di satu sisi harus serius karena profesinya sebagai dokter, tapi di sisi lain bisa memberikan manfaat ganda karena tampil menghibur masyarakat lewat musik dan lagu.
“Selama ini, saya menjalani dengan penuh ke-enjoy-an. Dari situ, saya merasakan dan mendapatkan keseimbangan hidup. Bisa balance, bermanfaat buat diri saya pribadi dan juga masyarakat,” tegas pria yang diam-diam juga akrab menekuni dunia pers, kewartawanan serta menjadi pimpinan sejumlah media.
Tak puas sampai di situ saja. Dokter Ferdinand pun mengaku dalam dua bulan belakangan ini, concern sekaligus tertarik ke dunia politik. Konteksnya, menurut dia, beri support terhadap munculnya calon pemimpin nasional atau Presiden RI kedepan yang benar-benar ideal dan sesuai dengan harapan masyarakat.
Untuk mengimplementasikan, dr Ferdinand yang dipercaya sebagai Ketua Umum (Ketum) mendirikan wadah relawan politik dengan nama Pendukung Anies – Muhaimin (PAM) Centre. Sejauh ini tengah berproses memiliki pengurus-pengurus daerah untuk di beberapa kota di Indonesia.
“Sebenarnya untuk wilayah di Pulau Jawa dan Pulau Sumatera, sudah mulai terbentuk. Mereka tengah dikoordinasikan. Ada dari Palembang, Lombok, Pekanbaru, Prabumulih dan lainnya,” pungkas dr Ferdinand yang didampingi H. Eddy Haryanto (Sekjen) dan Endik Mulyadi (Wasekjen). © [RED/AGUS SANTOSA]