Program ‘Hikmah’ di Masjid Istiqlal Jakarta, SIMPANAN TERBAIK Bagi Seorang Mukmim

OLEH : USTADZ HENDRA SOFIYANSYAH BIN ALAMSYAH

RASULULLAH shallallahu ‘alaihi wasallam: “Hendaknya salah kalian mengambil harta simpanan berupa hati yang bersyukur, lisan yang berdzikir dan isteri mukminah yang menolong salah seorang dari kalian dalam urusan akhiratnya” (HR. Ibnu Majah). 

Pertama, hati yang bersyukur, adalah sumber kebahagiaan. Ia merasa puas dan karenanya jiwanya menjadi tenang. Dia tidak gelisah, galau, apalagi menderita. Bahkan, syukur menjadi simpanan terbaik karena ia melipatgandakan nikmat dan sebab menuai keberkahan (lihat QS. Ibrahim/14:7).

Dalam QS. Luqman ayat 12 Allah subhanahu wata’ala mengingatkan bahwa syukur seorang hamba kepada Allah SWT hakikatnya adalah untuk dirinya sendiri, Allah SWT tidak membutuhkan terima kasih, Allah SWT tidak membutuhkan syukur manusia, tetapi manusialah yang membutuhkan-NYA.

Dan sungguh, telah Kami berikan hikmah kepada Lukman, yaitu, “Bersyukurlah kepada Allah SWT! Dan barangsiapa bersyukur (kepada Allah SWT), maka sesungguhnya dia bersyukur untuk dirinya sendiri; dan barangsiapa tidak bersyukur (kufur), maka sesungguhnya Allah Mahakaya, Maha Terpuji“.

Hati yang bersyukur bukan hanya ditandai dengan lisan yang mengucapkan hamdalah. Tetapi hati yang bersyukur mewujud dalam lisan yang memuji Allah SWT atas nikmat-NYA, menggunakan nikmat itu untuk beribadah kepada-NYA dan memanfaatkan nikmat pada jalan yang diridhai-NYA.

Simpanan terbaik kedua, lisan yang berdzikir. Seseorang yang berzikir, maka ia akan mendapatkan ketenangan dan kebahagiaan. Allah subhanahu wata’ala berfirman: “(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah SWT. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah SWT hati menjadi tenteram” (QS. Ar-Ra’du: 28).

Lihat saat ini, jumlah orang depresi dan gangguan mental semakin banyak. Tidak sedikit diantara mereka adalah orang tak kurang harta, memiliki simpanan materi dalam jumlah berlebih. Tetapi mereka tidak tenang, mereka tidak Bahagia, bahkan kemudian mereka mengakhiri hidupnya sendiri. Bunuh diri tidak akan terjadi pada orang-orang beriman, yang selalu berdzikir.

Sebab, Allah subhanahu wata’ala telah menjamin bahwa mereka
yang berdzikir dengan benar, maka hatinya akan tenang. Mungkin ia mendapati persoalan hidup yang rumit, mungkin di suatu waktu ia dihadapkan dengan masalah besar dalam kehidupannya, tetapi dengan menjaga dzikrullah, Allah subhanahu wata’ala akan membersamainya. Allah SWT akan memberikan kemudahan baginya, bersemayam ketenangan dalam jiwanya.

Rasulullah SAW mensabdakan firman Allah SWT dalam hadits qudsi: Dari Abu Hurairah radhiallahuanhu dia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Allah subhanahu wata’ala berfirman: ‘AKU bersama hamba-KU selama ia mengingat-KU dan kedua bibirnya bergerak menyebut-KU (Sahih li gairihi, diriwayatkan oleh Ibnu Majah).

Simpanan terbaik ketiga adalah istri shalihah membantu suaminya dalam urusan dunia dan agama. Istri shalihah, mereka setia dan taat kepada Allah dan Rasul-NYA. Kesetiaan dan ketaatan itu kemudian membawa mereka menjadi istri yang setia dan taat kepada suaminya. Istri seperti inilah yang menjadi sumber kebahagiaan.

Ia menjadi penyejuk mata bagi suami, sehingga dalam kondisi apapun, meski terbatas secara materi tetapi jika seorang laki-laki memiliki istri yang shalihah, ia akan lebih mudah tenang dan bahagia. Istri shalihah, ia bukan hanya membahagiakan di dunia tetapi juga menguatkan keimanan dan bersama-sama kita meningkatkan ibadah dan ketaqwaan.

Maka inilah yang menjadi cita-cita terbaik setiap muslim; menghadap Allah subhanahu wata’ala dengan ridha dan ampunan-NYA; kemudian mendapatkan rahmat Allah, inshaa Allah berkumpul kembali menjadi pasangan yang berbahagia di surga-NYA. Wallahu ‘alamu bis shawwab. (***/goes)

Related posts

Program ‘Hikmah’ di Masjid Istiqlal Jakarta, SELAMAT BERTUGAS Para Pemimpin Negeri

Goresan Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta, HIDUP-MATINYA Sebuah Rezim

Program ‘Hikmah’ di Masjid Istiqlal Jakarta, KRITERIA PEMIMPIN Umat