JAKARTA (POSBERITAKOTA) – Kesulitan ekonomi yang banyak terjadi bikin rakyat kecil atau masyarakat kelas bawah dilanda depresi. Bahkan, boleh jadi lambat laun situasi dan kondisi tersebut menjadi pencetus banyaknya penderita stroke di Indonesia.
Tak ingin berhenti sampai di situ. Masih terkait hal tersebut, Pemerintah hasil Pemilu 2024 mendatang, justru didesak atau diminta agar mengutamakan pemberdayaan ekonomi mikro berbasis lingkungan.
Harapan dan desakan tersebut diutarakan Ketua Yayasan Stroke Indonesia (Yastroki) Mayjen TNI (Pur) Dr dr Tugas Ratmono SpN MARS MH, Sabtu (30/3) kemarin di lingkungan padat hunian Pulo Gebang, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur dalam rangkaian Safari Ramadhan membagikan paket bahan pangan dan tongkat lipat kepada stroker Ny Ida Mursyida.
“Kepada Pemerintah terpilih hasil Pemilu 2024 mendatang, tentu kita harapkan punya kepedulian kuat ke rakyat lapisan bawah yang sedang dilanda kesulitan cari nafkah,” kata Dr Tugas yang berencana menggelar kajian atau diskusi bertema ‘Usaha Tingkat Mikro Berbasis Lingkungan Patut Dapat Kepedulian’.
KEBUTUHAN SEHARI-HARI
Sedangkan soal kajian dengan membahas perekonomian mikro berbasis lingkungan, dimaksudkan
Dr Tugas merujuk pada aktivitas usaha jasa dan barang kebutuhan sehari-hari di sekitar permukiman. Lokasinya mudah diakses warga setempat.
Untuk pemberdayaan melibatkan pemangku kepentingan, terutama Kementerian Koperasi, Usaha Menengah, Kecil dan Mikro (UMKM) serta Kamar Dagang dan Industri (Kadin).
Dikhawatirkannya bila tidak mendapat perhatian, tambah Dr Tugas lebih lanjut, gangguan kesehatan makin masif. Rakyat miskin paling rentan terserang stroke dan penyakit lainnya.
Hal tersebut di atas guna menyikapi kondisi memprihatinkan yang ada. Yastroki mengagendakan kajian mendalam seputar problem kemiskinan berkaitan dengan kesehatan rakyat.
DATANGI 55 STROKER
Program bantuan bahan pangan dan tongkat merupakan hasil kerjasama Yastroki dengan Yayasan KRESHNA sebagai komunitas stroker atau penderita stroke yang mampu bertahan hidup. Yang pertama melakukan kunjungan ke stroker Sutarno di Duren Sawit, Jakarta Timur.
Selama Ramadhan 2024, menurut Suhadi, pimpinan KRESHNA, mendatangi 55 stroker di hunian masing-masing, wilayah Jabodetabek.
Namun penyerahan bantuan siang kemarin, termasuk diikuti Wakil Sekjen Yastroki Kol (Pur) Hari Soesetyo SKM MARS, Yayasan Kota Jakarta Weltevreden yang diketuai H. Toto Irianto karena selalu berkolaborasi dalam berbagai aktivitas Yastroki, turut mendampingi.
Peningkatan jumlah penderita stroke di Indonesia kini menduduki urutan pertama angka kematian. Malah berdasarkan data Kementerian Kesehatan, stroke di
Indonesia meningkat 56% dari 7 per 1000 penduduk pada tahun 2013, naik menjadi 10,9 per 1000 penduduk pada tahun 2018. Total penderita berkisar 2,91 juta jiwa. © RED/REL/AGUS SANTOSA