INDRAMAYU (POSBERITAKOTA) – Masyarakat Indramayu Kota dalam beberapa waktu mendatang mungkin bakal sulit melihat hijaunya pemandangan tumbuhan liar eceng gondok yang memenuhi permukaan air sungai Cimanuk di Kelurahan Bojongsari.
Pasalnya, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Indramayu, mulai Senin (1/4/2024) melakukan pekerjaan pembersihan tanaman eceng gondok menggunakan alat berat jenis beko atau eksavator.
Tak heran, masyarakat dan pengguna jalan ramai-ramai menyaksikan deru mesin beko merk Komatsu kapastitas 200 warna kuning bergerak membersihkan tumbuhan eceng gondok.
Sebelum ada kegiatan pembersihan itu, warga dan pengguna jalan merasa risih atau bahkan merasa takut melihat pemandangan rimbunnya eceng gondok itu.
“Rasa risih iya, rasa takut juga ada. Sebab jika eceng gondok terus dibiarkan bisa jadi sumber penyakit dan tempat bersemayamnya binatang liar seperti ular,” ujar Toto (65 tahun).
Pemantauan di lokasi pekerjaan pengangkatan eceng gondok mengamati, luas tanaman eceng gondok sudah memenuhi seluruh area permukaan air sungai Cimanuk yang lebarnya sekitar 100 meter dan panjang sekitar 1.000 meter. Dampak pertumbuhan eceng gondok itu sangat menghambat pergerakan aliran air sungai Cimanuk.
Kasubag Tata Usaha Dinas PUPR Wilayah Indramayu, Dedi dihubungi PosBeritaKota, beberapa waktu lalu mengemukakan, pertumbuhan eceng gondok mengganggu kelancaran air sungai Cimanuk.
Diakui, pertumbuhan eceng gondok di sana terlihat sangat pesat. Dalam waktu singkat, eceng gondok sudah rimbun dan memenuhi seluruh permukaan air sungai Cimanuk.
Disebutkan, tingginya intensitas pertumbuhan eceng gondok disebabkan karena pengaruh limbah rumah tangga berupa detergen yang mengalir ke sungai Cimanuk. Air mengandung detergen itu sangat menyuburkan eceng gondok.
“Pertumbuhan eceng gondok mengganggu kelancaran air sungai. Sehingga solusinya pihaknya mengharapkan semua stake holder bekerja sama menanggulangi pertumbuhan eceng gondok,” ujarnya.
Sementara seorang operator beko mengungkapkan, pekerjaan pengangkatan eceng gondok menggunakan beko berlangsung sekitar sebulan. Dimulai sejak tiga hari yang lalu atau tepatnya Senin (1/4/2024). “Memerlukan waktu pekerjaan sekitar sebulan untuk mengangkat eceng gondok ini,” katanya.
Seorang karyawan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Indramayu, dijumpai POSBERITAKOTA di lokasi, Rabu (3/4/2024) menyebutkan, pihaknya mengoperasikan armada truk guna membuang eceng gondok yang telah diangkat beko ke darat menuju tempat pembuangan akhir (TPA) Pecuk Kecamatan Sindang. “Armada truk yang membuang eceng gondok dari DLH. Kalau alat beratnya dari dinas PUPR,” ujarnya. © RED/PBK/ASEP AS/EDITOR : TARYANI