TEGAL (POSBERITAKOTA) – Markaz Majelis Ahbabul Musthofa (AM Tegal) yang berlokasi di Desa Kaligayam, Kecamatan Talang, Kabupaten Tegal (Jawa Tengah), kembali menggelar acara ‘Maulidurrasul SAW 1446 Hijriah. Tidak kurang dari 5000-an jamaah ikut membanjiri atau hadir untuk secara bersama-sama mengagungkan nama besar Baginda Nabi Muhammad/ Rasulullah SAW di hari kelahirannya.
Mereka (jamaah-red) yang datang bukan hanya dari wilayah Tegal dan sekitarnya saja. Tapi juga dari beberapa daerah yang selama bertahun-tahun memiliki keterkaitan, karena rutin selalu dikunjungi Pimpinan Majelis Pusat Ahbabul Musthofa (AM Tegal), Al Habib Mahdi Bin Muhammad Al Hiyed BSA untuk majelis keliling.
Pada Selasa (10/9/2024) kemarin, jamaah berbondong-bondong menghadiri acara ‘Maulidurrasul SAW 1446 Hijriah‘. Sejak pagi hingga dimulai acara pada pukul 10.00 WIB, nyaris tak henti jamaah yang datang menggunakan sepeda motor (roda dua). Belum lagi rombongan yang hadir memakai kendaraan roda empat (rombongan mobil-red) dengan nomor atau plat polisi dari sejumlah daerah berbeda.
Sebelum acara dimulai tepat pada pukul 10.00 WIB, suasananya pun ditingkahi oleh alunan musik Islami dari Tim Hadroh Majelis AM Tegal. Juga pembacaan ayat suci Al-Qur’an. Tamu undangan khusus dari kalangan Habaib ternama pun turut hadir. Mereka ada yang datang dari Majelis Rasulullah (MR) se-Jawa Tengah maupun anggota Majelis Ahbabul Musthofa dari sejumlah kota di Indonesia.
Sedangkan tamu undangan penting lain yang turut hadir di acara ‘Maulidurrasul SAW 1446 Hijriah‘ di Markaz Pusat AM Tegal tersebut masing – masing Syeikh Fikri Toriq Al Katiri (Jakarta) dan Al Habib Muhammad Bin Ali As Syatiri (Hadramaut – Yaman). Selain itu hadir pula Kapolsek Talang, Danramil 08/Talang serta istri Camat Talang. Mereka pun secara khusyuk mengikuti sejak pembukaan acara hingga doa penutup.
Selaku Ketua Panitia Penyelenggara (Panpel) Habib Umar Al Athos pertama-tama menyampaikan ucapan rasa terima kasihnya kepada seluruh jamaah, baik dari Majelis Ahbabul Musthofa pusat dan cabang serta, ranting maupun Majelis Rasulullah SAW se-Jateng yang berkenan hadir di Markaz Pusat AM Tegal.
“Semoga kumpulnya kita di sini mendapat tumpahan rahmat dan keberkahan dari Allah SWT. Bahkan, kumpulnya kita di sini sebagai rangkaian acara Maulid Nabi dengan tujuan untuk memberikan kesenangan kepada Baginda Rasulullah SAW. Dimana kita mencari perhatian untuk mendapatkan keridhoan Allah SWT serta dari Baginda Nabi Muhammad/Rasulullah SAW,” tegas Habib Umar Al Athos.
Setelah pembacaan bait kalam Illahi dari Habib Sholeh, selanjutnya Al Habib Mahdi Bin Muhammad Al Hiyed BSA selaku tuan rumah dan sekaligus Pimpinan Majelis Pusat Ahbabul Musthofa Tegal, juga tak lupa menyampaikan pesan penting bagi seluruh jamaah yang hadir dan tamu undangan.
“Harapannya dengan menghadiri majelis semacam ini mendapat kucuran rahmat, keberkahan dan ampunan dosa. Sebab, majelis merupakan tempat ampunan segala dosa. Juga untuk menggapai rahmat, mahfir Allah SWT. Marilah kita tingkatkan iman dan taqwa kepada Allah SWT serta menjalani sunah-sunah Rassulullah SAW, agar mendapatkan keselamatan baik di dunia maupun di akherat nanti,” kata Al Habib Mahdi Bin Muhammad Al Hiyed BSA, singkat.
Syeikh Fikri Toriq Al Katiri (Jakarta), Al Habib Muhammad Bin Ali As Syatiri (Hadramaut – Yaman), keduanya merupakan ulama undangan khusus, juga ikut menyampaikan pesan-pesan terkait hikmah melaksanakan perayaan kelahiran Baginda Nabi Muhammad/Rassulullah SAW. Disampaikan betapa banyak suri tauladan dari manusia mulia ‘kekasih’ Allah SWT, yakni Nabi Besar Baginda Rassulullah SAW.
Sebagai ceramah penutup adalah menghadirkan Habib Hadi Alaydrus asal Pasuruan yang menarik untuk disimak 5000-an jamaah yang hadir, karena menukil keteladanan Baginda Nabi Besar Muhammad/Rassulullah SAW. Yakni terkait bagaimana mendapati seorang budak wanita yang menangis ditengah jalan, karena takut kembali bertemu dengan tuan/majikannya.
Singkat cerita sang budak wanita itu terhindar dari kemarahan sang majikannya, meski telah menghilangkan uang 6 dinar. Padahal, Nabi Muhammad SAW telah menggantinya dengan miliknya yang semula akan dibelikan baju. Kisah berubah 360 derajat, justru sang majikan sangat mensyukuri bahwa berkat budak perempuan itu tadi, kediamannya didatangi Rassulullah SAW.
“Betapa banyak pelajaran bagi kita semua terkait suri tauladan dari Rassululllah SAW. Bahkan, kelak bisa memberikan syafaat bagi kaumnya di akhir zaman kelak. Allah SWT utus Nabi Muhammad SAW untuk membawa hidayah. Malah, teladan terbaik adalah Nabi Muhammad SAW,” demikian tutup Syekh Muhammab Bin Khotib memberikan pesan keagamaan yang cukup mendalam.
Sebelum seluruh rangkaian acara ditutup hingga menjelang pukul 13.00 WIB, seluruh jamaah diperkenankan menikmati nasi kebuli daging kambing seraya bersilaturahmi. Bahkan dalam hitungan satu jam kemudian, arena sebagai tempat acara kembali bersih, karena gerak cepat jamaah yang bekerja secara gotong royong dan sukarela. © RED/AGUS SANTOSA