AMBON (POSBERITAKOTA) □ Badan dunia bidang kebudayaan PBB atau Unesco menggadang-gadang Ambon (Maluku) sebagai Kota Musik Dunia ke-18. Sebenarnya dua kota lain di Indonesia, Medan (Sumut) dan Manado (Sulut), juga masuk nominasi.
“Kami terus berbenah, sesuai persyaratan UNESCO. Seperti yang diusulkan Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf), berupa studio musik bertaraf internasional,” jelas Walikota Ambon, Richard Louhenapessy.
Walikota Ambon menyampaikan hal tersebut saat menerima rombongan DPR RI, wartawan parlemen, Pimpinan Ketua Komisi IV DPR Michael Watimena dan Sekjen DPR RI Damayanti, di rumah dinasnya Karangpanjang, Kecamatan Sirimau.Sedangkan untuk studio musik yang berskala internasional, dijelaskan Richard Louhenapessy, dibangun di Kampus Pattimura. Kemudian disusul gedung pertunjukan musik etnik di Kampus IAIN Ambon. Keduanya siap diresmikan Ketua DPR RI Bambang Soesatyo, pekan ini.
Menurut Ketua DPR RI, Kota Ambon merupakan salahsatu dari 3 wilayah Indonesia yang dijadikan ikon ekonomi kreatif oleh Bekraf. Ambon sebagai Kota Musik menjadi ikon ekonomi kreatif ke-3, setelah Bandung sebagai ikon Disain dan Pekalongan sebagai Kota Batik.
“Kami punya program menyebar 70 titik penyanyi dan pemusik di sejumlah daerah yang bermain musik sepanjang waktu week end,” ujarnya meyakini bahwa penetapan ikon oleh UNESCO merupakan cara efektif promo destinasi wisata kepada turis mancanegara. ■ RED/DWI/GOES