JAKARTA (POSBERITAKOTA) ■ Kereta Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta secara resmi akan diuji coba secara terbuka pada akhir Desember. Pengujian lapangan dijadwalkan berlangsung selama tiga bulan dan setelah itu siap dioperasikan secara penuh pada Maret 2019.
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, mengatakan saat ini PT MRT melakukan pengecekan seluruh sistem, mulai dari tiketing, rel, fisik kereta, kelistrikan, persinyalan hingga komponen pendukung lainnya.
“Pengecekan secara seksama ini membutuhkan waktu antara tiga dan empat bulan, sehingga proses uji coba akan dimulai pada akhir Desember,” ujar Anies di Jakarta, Jumat (24/8). Sehari sebelumnya, Anies bersama rombongan menjajal naik kereta MRT yang baru diuji coba secara internal. Uji coba ini lebih bersifat pada pengecekan sistem.
Pada uji coba kemarin itu, rute perjalanan antara Bundaran HI dan Depo Lebak Bulus membutuhkan waktu sekitar satu jam. Kecepatannya masih diatur seminim mungkin yakni 30 Km/jam untuk jalur bawah tanah dan 20 Km/jam untuk jalur di atas tanah. “Adapun pada uji coba resmi nanti, kecepatan ditingkatkan hingga 60 Km/jam,” papar Anies didampingi Dirut PT MRT, William Sabandar.
Secara umum, fasilitas moda transportasi berbasis rel tersebut sudah sangat nyaman dan akan sangat efektif mengurangi kemacetan. “Masyarakat dimohon agar bersabar menunggu selesainya MRT yang saat ini masih terus dikerjakan agar bisa beroperasi sesuai target,” imbau Anies.
William menambahkan pihaknya secara total nantinya akan mengoperasikan sebanyak 14 set rangkaian kereta setiap harinya. Masing-masing rangkaian terdiri dari enam gerbong.
“Untuk jumlah seluruhnya, kami memesan 16 set rangkaian. Dua set difungsikan sebagai cadangan dan akan digunakan jika set lainnya dalam proses perawatan,” katanya sambil menambahkan untuk operasional kereta akan dikendalikan oleh masinis dan Operation Command Center (OCC) pengendalian dari jarak jauh. ■ RED/JOKO
