JAKARTA (POSBERITAKOTA) – Walikota Jakarta Timur M Anwar menegaskan sejumlah bangunan liar di wilayahnya akan dibabat habis pada tahun 2019. Bangunan yang segera dibongkar diprioritaskan yang berdiri di atas lahan pemerintah berupa ruang terbuka hijau (RTH) dalam rangka mendukung upaya Pemprov DKI memperbanyak RTH sebesar 30 persen.
Anwar menjelaskan pihaknya menargetkan tahun ini wilayahnya sudah steril dari bangunan tak berizin ini. Semua bangunan bodong yang berdiri diatas lahan pemprov bakal ditertibkan dalam waktu dekat. “Kita harapkan tahun ini Jakarta Timur bersih dari bangunan liar,” kata Anwar di Jakarta, Rabu (23/1).
Bila ada bangun yang dirikan diatas jalur RTH, maka pihaknya tak segan – segan melakukan penindakan. Saat ini masih dalam proses pendataan di lapangan.
Menurutnya, lahan RTH hanya bisa didirikan bangunan yang fungsinya untuk kepentingan masyarakat, semisal pos ronda dari RT atau RW. “Pokoknya lahan hijau nggak boleh dibangun untuk kepentingan pribadi, kecuali untuk kepentingan umum,” tegasnya.
Pemda DKI sendiri baru memiliki 9,98 persen RTH. Jumlah ini masih jauh dari target yakni 30 persen. Adapun tahun ini Pemprov DKI menargetkan bakal memilki 15 hingga 18 persen RTH, antara lain melalui penertiban bangunan liar.
Anwar juga menyebutkan pihaknya siap mendukung pemprov menertibkan bangunan yang bercokol di atas lahan milik pemerintah. “Penertiban bangunan di atas lahan RTH juga sebagai upaya Pemkot Jakarta Timur menjaga aset yang diserobot oknum masyarakat,” ujar Anwar.
Pembangunan RTH di Ibukota menjadi salah satu misi Gubernur Anies Basewedan guna mendukung ekosistem perkotaan. Pembangunan RTH pada masa pemerintahan Anies dinamakan Taman Maju Bersama dan Taman Pintar, bukan bernama Ruang Publik Terbuka Ramah Anak (RPTRA).
“Sarana tersebut selain berfungsi ekologis, RTH juga berfungsi sosial sebagi ruang publik bagi warga yang dimanfaatkan untuk tempat bermain ramah anak, perpustakaan, berolahraga dan bersosialisasi. ■ RED/JOKO