JAKARTA (POSBERITAKOTA) – Terhadap eks warga Kampung Bayam yang kini sudah tinggal di Rumah Susun (Rusun) Nagrak, bisa jadi bukti bahwa Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono telah memberikan hak tempat tinggal. Termasuk opsi di beberapa Rusun yang sudah ada maupun Rusun baru di Tanjung Priok yang segera dibangun pada 2025 mendatang.
Fakta tersebut di atas dibeberkan oleh Presidium Majelis Daerah Korps Alumni HMI (MD KAHMI) Jakarta Utara, Triyono, melalui keterangannya kepada media di Jakarta, Sabtu (27/1/2024).
Ditambahkan Triyono bahwa penawaran tersebut merupakan fakta bahwa Heru Budi peduli dan berpihak terhadap kepentingan warganya. Oleh karenanya, ia menyesalkan persoalan Kampung Bayam dijadikan komoditas politik oleh sekelompok orang.
“Sedangkan prinsip dasarnya adalah bahwa hak warga sudah diberi. Dan, ini fakta kalau Pj Heru Budi memberikan atensi yang solutif untuk eks warga Kampung Bayam. Relokasi ke Rusun Nagrak dan sebagainya, bahkan akan dibikinkan Rusun baru. Ini sebuah keberpihakan terhadap hak warga” ujar dia, lagi.
Disebutkan Triyono bahwa warga yang saat ini bertahan di Kampung Susun Bayam (KSB), mestinya dapat memahami aturan penempatan KSB sehingga tidak menimbulkan masalah baru bagi mereka di kemudian hari.
“Bahkan saya melihat, ini alasan kenapa Pj Heru Budi pilih relokasi ke tempat lain. Atau bikin Rusun baru. Kasihan warganya kalau memaksa sekarang harus masuk Rusun itu (KSB). mereka nabrak-nabrak aturan. Tawaran itu kan sudah win-win solution,” beber dia, menambahkan.
Kendatipun demikian, kata Triyono, pihaknya menyesalkan sikap PT Jakarta Propertindo (Jakpro) yang dinilai lamban menuntaskan persoalan tersebut. Padahal, Jakpro seharusnya mempersiapkan regulasinya dengan matang sebelum tempat itu dideklarasikan sebagai KSB.
“Dari situ kan malah kesannya, Pj Heru Budi malah kena getahnya nih! Apalagi jadi bahan politik yang tidak paham duduk masalah. Yang penting kelihatan sok berpihak, lalu mereka bicara di publik. Maka, saya juga ingatkan, warga jangan sampai kena hasutan oknum-oknum dan politisi yang cuma manfaatin situasi,” ungkapnya.
Sebagai warga Jakarta Utara, diakui Triyono, sangat risih melihat dagelan politik yang dimainkan oknum dengan memanfaatkan masyarakat awam. Padahal, sejatinya mereka sekarang sudah bisa tinggal dengan nyaman di lokasi yang udah disiapkan di Rusun Nagrak dan sebagainya.
Perlu diketahui bahwa polemik Kampung Susun Bayam hingga kini terus bergulir. Heru Budi pun telah menawarkan setidaknya 3 solusi. Yakni tinggal di 2 Rusun yang sudah ada atau akan dibangunkan Rusun baru pada 2025 nanti. © (RED/AGUS SANTOSA)