27.2 C
Jakarta
22 November 2024 - 00:17
PosBeritaKota.com
Business

Sebagai Wujud Nyata Dukungannya, BANK DKI Meresmikan Penamaan dari Halte GBK Dirubah Jadi Halte Transjakarta Senayan Bank DKI

JAKARTA (POSBERITAKOTA) – Sebagai salah satu wujud nyata dukungannya, Bank DKI kembali menjalin kemitraan bersama Transjakarta. Sedangkan sinergitas itu sendiri melalui penamaan halte dari Halte Gelora Bung Karno (GBK) menjadi Halte Transjakarta Senayan Bank DKI.

Untuk peresmiannya dilakukan Kamis (11/7/2024) kemarin oleh Kepala Badan Pembina Badan Usaha Milik Daerah (BPBUMD) DKI Jakarta, Nasruddin Djoko Surjono, Direktur Utama Transjakarta Welfizon Yuza, Direktur Utama Bank DKI, Agus H. Widodo. Termasuk disaksikan oleh jajaran Direksi Transjakarta dan Bank DKI yang diantaranya ada Direktur Bisnis dan Pemanfaatan Aset Transjakarta Fadly Hasan, Direktur Komersial dan Kelembagaan Bank DKI, Herry Djufraini dan Direktur Teknologi & Operasional Bank DKI, Amirul Wicaksono.

Menurut Direktur Utama Bank DKI, Agus H Widodo, sinergi ini menandai langkah penting guna memperkuat kolaborasi antara Bank DKI dan Transjakarta dalam rangka peningkatan layanan transportasi publik di Jakarta.

“Namun penamaan Halte Transjakarta Senayan Bank DKI merupakan wujud nyata dukungan Bank DKI untuk memberikan layanan terbaik bagi masyarakat Jakarta. Bahkan kami mempercayai, upaya ini akan mendukung peningkatan kualitas transportasi publik di Jakarta,” ujar Agus melalui keterangannya kepada media Kamis (11/7/2024) kemarin di Jakarta.

Dikatakan Agus lebih lanjut bahwa dengan menjadi pemegang hak penamaan Halte Transjakarta Senayan, Bank DKI akan menjadi awal dari berbagai program kemitraan dan inisiatif strategis lainnya yang akan dijalankan Bank DKI dan Transjakarta untuk mewujudkan layanan transportasi publik dan memberikan pengalaman yang lebih baik bagi para pengguna layanan Transjakarta.

Sedangkan Sekretaris Perusahaan Bank DKI, Arie Rinaldi, ikut menambahkan bahwa dukungan penuh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta turut menjadi kunci sukses inisiatif ini.

“Karena itulah, Bank DKI menyampaikan terima kasih atas kepercayaan dan dukungan yang diberikan Pemprov DKI Jakarta sebagai Pemegang Saham Utama, serta berharap kerjasama ini dapat terus berjalan dengan baik untuk kemajuan transportasi publik di Jakarta. Hal ini juga sejalan dengan visi Jakarta sebagai Kota Global yang modern dan berdaya saing,” ucap Arie, menambahkan.

Sementara itu Direktur Utama Transjakarta, Welfizon Yuza, menuturkan bahwa penamaan halte sebagai commercial branding. Serta berkontribusi signifikan terhadap pendapatan korporasi.

“Dari kolaborasi ini menjadi pendorong untuk memajukan sistem transportasi publik di Jakarta dan menunjang gaya hidup masyarakat sebagai bentuk representatif dari Kota Global yang berkelanjutan,” kata Welfizon.

Selanjutnya, Welfizon menambahkan bahwa penamaan Halte Transjakafta Senayan Bank DKI, juga akan meningkatkan brand awareness Bank DKI dengan memperkenalkan kembali Jakarta Tourist Pass yang dapat dimanfaatkan oleh pengguna transportasi publik serta peluang aktivasi dan event yang dapat dinikmati oleh pelanggan Transjakarta.

Adapun Bank DKI terus mendorong digitalisasi pembayaran transportasi publik terintegrasi di Jakarta melalui pengembangan produk perbankan digital. Diantaranya, JakCard yang diluncurkan sejak tahun 2007 dan telah menjadi tiket pembayaran non-tunai pertama yang diuji coba dan digunakan pada layanan Koridor 1 Transjakarta. Hingga kini, JakCard dapat digunakan untuk transportasi terintegrasi di Jakarta, mulai dari Transjakarta, Jaklingko, Commuter Line, MRT Jakarta, hingga LRT Jakarta dan Jabodebek.

Selain itu, JakCard juga dapat digunakan untuk pembayaran tiket masuk elektronik pada tempat wisata kelolaan Pemprov DKI Jakarta, diantaranya Monas, Taman Margasatwa Ragunan, hingga beberapa museum di Jakarta, seperti Museum Sejarah Jakarta, Museum Joang 45, Museum Prasasti dan Museum MH Thamrin.

Perlu menjadi tambahan informasi, total transaksi penggunaan JakCard di Transjakarta hingga Juni 2024 mencapai nominal sebesar Rp3,87 Miliar dengan frekuensi transaksi sebanyak 980.179 kali. Jumlah ini meningkat lebih dari 111% dibanding total transaksi sepanjang tahun 2023 yang mencatatkan nominal Rp1,46 Miliar dengan frekuensi transaksi sebanyak 440.995 kali.

Namun yang terbaru, sinergi Bank DKI bersama Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) Provinsi DKI Jakarta meluncurkan Jakarta Tourist Pass sebagai solusi digital berbasis kartu elektronik (JakCard) dan aplikasi (JakOne Pay) untuk memberikan kemudahan bagi wisatawan, seperti mengakses informasi destinasi wisata populer, pembayaran transportasi dan merchant, serta layanan pariwisata lainnya di Jakarta.

Terkait kebutuhan transaksi pembayaran digital berbasis kartu, Jakarta Tourist Pass (JakCard) dapat digunakan untuk kebutuhan pembayaran transportasi terintegrasi di Jakarta dan tempat wisata kelolaan Pemprov DKI Jakarta. Sedangkan aplikasi Jakarta Tourist Pass (JakOne Pay) didukung sejumlah fitur unggulan, diantaranya fitur Maps yang menyajikan daftar lokasi destinasi wisata, fitur Event yang digunakan sebagai sumber referensi terkait lokasi destinasi wisata, waktu, dan harga tiket event, serta fitur Pembayaran dengan metode scan to pay untuk QRIS, hingga update balance dan top up JakCard. © RED/AGUS SANTOSA

Related posts

Dari Hasil Penilaian Selama 2023, APLI GELAR AWARDS KE-4 & Dibuka Ketua MPR RI Bambang Soesatyo

Redaksi Posberitakota

Launching DEP Joyful TD Drink, PROF DR WIMPIE PANGKAHILA Sebut Soal Penurunan Hormon Testosteron Pria Dimulai pada Usia 30 Tahun

Redaksi Posberitakota

Hadir pada Ajang FEKDI Tahun 2023 di JCC, BANK DKI Buktikan Dukungan kepada Program Inklusi Keuangan Digital

Redaksi Posberitakota

Leave a Comment

Beranda
Terkini
Trending
Kontak
Tentang