Musibah Longsor Ponorogo Tragis, Telan Hidup-Mati 28 Warga Desa Banaran

PONOROGO (POSBERITAKOTA) □ Tragis dan memilukan! Begitulah gambaran soal tragedi atau musibah longsor yang menimpa Desa Banaran, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur. Kejadian begitu cepat, Sabtu (1/3) pagi disaat warga merasa nyaman untuk memetik hasil ladang.

Tiba-tiba saja bagai kilat, bongkahan tanah basah yang terdorong air hujan, harus menelan hidup-mati tidak kurang dari 28 warga desa yang dilaporkan hilang. Hasil evakuasi tahap awal, telah ditemukan 2 sosok mayat yang terindentifikasi seorang wanita tua renta dan anak lelakinya yang berusia 30 tahun.

Menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), seperti dijelaskan Sutopo Purwo Nugroho selaku humas, diperkirakan sebanyak 28 warga hilang dan diduga tertimbun tanah longsor.

“Ada 33 KK dari 128 jiwa yang kena dampak longsor. Juga ada 100 jiwa selamat. Kami terus berusaha mencari lewat evakuasi di lokasi bencana,” jelas Sutopo.

Dalam kesempatan kunjungan ke lokasi bencana, Kemensos telah menyalurkan bantuan sosial sebesar Rp.1,34 Milyar yang diserahkan ke aparat yang menangani di Dusun Tangkis, Desa Banaran, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo, Provinsi Jawa Timur.

Bantuan tersebut dengan  rincian Rp. 832 juta berupa logistik. Sedangkan sisanya bakal dipergunakan untuk santunan para korban meninggal masing-masing Rp. 15 juta dan Rp. 5 juta untuk yang luka-luka.

“Pemerintah telah  berusaha mengerahkan bantuan semaksimal mungkin. Bahkan, kami meminta agar semua pihak bisa saling berkoordinasi, di dalam memberikan pelayanan bantuan serta termasuk program evakuasi,” kata Mensos Khofifah Indarparawangsa. ■ Red/Goes/Ays/Han

Related posts

Sambil Bawa Bantuan, KAPOLRI Tinjau Posko di Pengungsian Erupsi Gunung Lewotobi NTT

Upgrade Skill Hingga Mancanegara, DR AYU WIDYANINGRUM Raih Penghargaan Bergengsi ‘Beautypreneur Award 2024’

Setelah Buka di Paris, RAFFI AHMAD Bikin Cabang Restoran ‘LE NUSA’ di Jakarta