Sukses Pameran di Brasil, Indonesia Perkuat Ekspor di Pasar Nontradisional

JAKARTA (POSBERITAKOTA) □ Indonesia sukses membukukan prospek soap noodles 2×20 full container load per bulan senilai USD 50 ribu di pameran produk supermarket APAS Show 2017 minggu lalu di Expo Center Nortem, Sao Paulo, Brasil. 

Selain itu, produk makanan olahan juga berhasil memicu ketertarikan buyer dari beberapa negara. Sukses ini makin memperkuat posisi Indonesia di pasar nontradisional khususnya Amerika Latin.

“Indonesia mencatat tiga prospek bagus dari buyer asal Brasil serta dari Uruguay, Paraguay dan Bolivia untuk produk wafer rasa coklat, teh, dan kacang,” papar Wakil Kepala Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Sao Paulo, Hendro Jonathan.

APAS Show merupakan pameran produk supermarket terbesar di Amerika Latin. Pameran tahun ini merupakan gelaran ke-33 kalinya oleh Asosiasi Supermarket Sao Paulo. Kali ini, pameran berlangsung pada 2-5 Mei 2017 dan menampilkan 700 perusahaan partisipan.

Tahun ini, ITPC Sao Paulo memfasilitasi keikutsertaan dua perusahaan asal Indonesia, yaitu Dua Kelinci dengan produk makanan olahan dan Bukit Perak yang merupakan pemenang Primaniyarta 2007 yang memproduksi sabun.

Hendro menuturkan, transaksi dengan para buyer asal Uruguay dan Venezuela segera ditindaklanjuti. “Pameran ini menunjukkan, Brasil merupakan barometer bagi negara lain di kawasan Amerika Latin,” katanya.

Di acara yang sama, Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan juga berpartisipasi mempromosikan produk makanan dan minuman Indonesia, termasuk produk UKM orientasi ekspor.

Keripik rasa buah rambutan, nangka, salak, dan apel buatan UKM diminati supermarket dan importir produk alami di Brasil. “Meningkatnya tren gaya hidup sehat di Brasil menciptakan peluang bagi ekripik rasa buah asal Indonesia,” ungkap Hendro.

Masyarakat Brasil juga sangat menggemari makanan manis, keju, dan susu kental manis (doce deleite). Berdasarkan data Euromonitor International, penjualan kategori biskuit manis, snack bars dan makanan ringan rasa buah di Brasil terus meningkat sejak periode 2012-2016. 

Pada 2016 penjualan tersebut mencapai 18,3 miliar Brazilian Reais (BRL) atau setara dengan USD 6,1 miliar. Berdasarkan data Kementerian Perdagangan Brasil, negeri sepakbola yang khas dengan tarian samba itu mengimpor produk bread, pastry, cakes, and biscuits and other (HS 1905) sebesar USD 50 juta pada 2016. Adapun ekspor biskuit manis Indonesia ke Brasil untuk terus meningkat dari USD 7 ribu pada 2012 menjadi USD 76 ribu pada 2016. ■ Red/Gardo

Related posts

Sambil Bawa Bantuan, KAPOLRI Tinjau Posko di Pengungsian Erupsi Gunung Lewotobi NTT

Upgrade Skill Hingga Mancanegara, DR AYU WIDYANINGRUM Raih Penghargaan Bergengsi ‘Beautypreneur Award 2024’

Setelah Buka di Paris, RAFFI AHMAD Bikin Cabang Restoran ‘LE NUSA’ di Jakarta