JAKARTA (POSBERITAKOTA) – Dari tahun ke tahun dan sudah menjadi hal yang biasa, menjelang bulan puasa atau ramadhan hingga menjelang lebaran, tindak pidana kejahatan selalu meningkat.
Pengamat hukum Bambang Hartono melihat fenomena tersebut bisa disebabkan karena persoalan ekonomi. ” Ini menandakan bahwa kesenjangan sosial masih ada. Artinya, juga sebagai pertanda bahwa perekonomian rakyat tidak merata, ” ucapnya.
Menurut mantan pengurus tim Advokasi DPC AAI, Hamprey Jemat ini tindak kejahatan menjelang puasa tidak hanya dilakukan dengan niat, melainkan adanya kesempatan.
“Jadi, saya menghimbau agar warga harus lebih waspada lagi menjelang bulan suci Ramadhan ini. Apalagi bila warga ingin meninggalkan rumah, sebaiknya dipastikan dulu pintu rumah terkunci,” ujar pengacara yang bergabung dengan kantor advokat Deny Kailimang ini.
Selain itu, tambah Bambang lebih lanjut, jika warga ingin berpergian dan memarkirkan kendaraan harus dalam keadaan terkunci. Karena aksi kejahatan tersebut, dapat terjadi dimana saja.
Sejauh pengamatan Bambang, biasanya target yang diincar oleh para pelaku adalah tempat-tempat yang dapat ditemukan benda berharga. Misalkan toko, pasar, rumah da bahkan ternak yang berada dikandang pun juga menjadi sasaran mereka.
“Untuk itu bagi warga yang punya ternak tetap harus waspada, karena maling yang mengincar ternak di kandangkan itu sudah profesional, dengan berbagai modus seperti menggunakan mobil bagus,” ucapnya.
Guna mengurangi tingkat kejahatan musiman seperti jelang puasa dan lebaran ini, hukum harus tegas. “Jadi untuk membuat efek jera, para calon pelaku kejahatan seperti ini, hukum seberat beratnya. Masih banyak, kok pekerjaan lan, ketimbang harus jadi penjahat yang akibatnya akan merugikan diri sendiri dan keluarga, “tutur advokat yang tengah mengambil gelar S 3 ini mengakhiri wawancara dengan POSBERITAKOTA di Jakarta. ■ Red/ Bud