JAKARTA (POSBERITAKOTA) – Jelang libur Lebaran adalah titik rawan, dimana banyak terjadi pulang paksa oleh petugas atau pihak Rumah Sakit (RS) kepada pasien yang masih menjalani rawat inap.
Hal tersebut disampaikan oleh Jamdani, Sekretaris Relawan Kesehatan Indonesia (Rekan Indonesia) Jakarta Selatan, seperti yang tertulis dalam siaran pers yang diterima oleh POSBERITAKOTA.
“Biasanya, sering terjadi saat menjelang libur Lebaran, dimana semua lembaga terkait di bidang pelayanan kesehatan sudah libur. Padahal, banyak pasien yang masih dalam perawatan atau rawat inap, kemudian dipaksa pulang oleh petugas RS,” papar Jamdani.
Sedangkan pihak RS mengungkapkan alasannya yang sangat beragam. Mulai dari alasan ke pasien bahwa lebih enak kumpul dengan keluarga saat Lebaran di rumah ketimbang di RS. Termasuk alasan perawat juga mau Lebaran bersama keluarganya.
Kondisi pemulangan paksa terhadap pasien, menurut Jamdani, sangat memperihatinkan. Apalagi resikonya sangat fatal, jika terjadi sesuatu di rumah, manakala pasien seharusnya masih harus dirawat inap, tapi sudah dipulangkan.
Ditambahkan Jamdani berdasarkan data Rekan Indonesia hampir setiap tahun terjadi pemulangan pasien secara paksa oleh petugas RS setiap jelang Lebaran.
Pada tahun 2015 saja, ungkap Jamdani lebih lanjut, terjadi 15 kasus pemulangan paksa. Begitu pula di tahun 2016, tercatat ada 9 kasus. Karena itu untuk di tahun 2017 ini, bakal dipantau Rekan Indonesia.
“Meski ada penurunan, namun bukan tidak mungkin, jumlah kasusnya bisa saja lebih banyak dari yang terlaporkan oleh warga kepada Rekan Indonesia,” ucap dia lagi.
“Yang pasti di tahun 2017 ini, kami akantetap melakukan pengawasan terhadap RS, terutama saat jelang libur Lebaran. Tujuannya, agar jangan kasus pemulangan paksa yang dilakulan pihak RS, tak ada lagi,” kata Jamdani seraya menyebut pihaknya siap menerima laporan atau pengaduan dari pasien lewat nomor handphone 081218538251.■ Red/Goes