JAKARTA (POSBERITAKOTA) – Bemo…Bemo…Bemo, nasibmu kini. Yang tersisa malah sudah ditertibkan dari depan Stasiun KA Manggarai. Meski, sebenarnya masih ada penolakan dari masyarakat, agar Pemda DKI jangan menertibkannya secara tuntas.
Bukti warga atau masyarakat masih membutuhkan, bisa dilihat saat seorang ibu muda bernama Fidya (44) yang berani menentang petugas dari Dinas Perhubungan DKI Jakarta karena melarang beroperasi Bemo di depan Stasiun KA Manggarai.
“Boleh menertibkan Bemo, tapi beri solusinya dulu. Jika kami disuruh naik atau beralih ke Bajay, ongkosnya bisa Rp. 20 ribu. Sedang naik Bemo dari Stasiun KA Manggarai kearah RS Carolus cuma Rp. 4 ribu,” jelas karyawati swasta yang tinggal di daerah Lenteng Agung, Depok.
Hal senada juga dikatakan Kas Dalops Sudinhub Jakarta Selatan, Edi Safaat. Menurutnya aparat melakukan tindakan represif lantaran sopir Bemo tetap membandel beroperasi.
“Ya benar, kalau lihat sopir Bemo kasihan. Tapi kan, aturan tersebut ya jangan dilanggar. Padahal petugas sudah kasih peringatan sebanyak dua kali,” tutur Edi lagi.
Langkah penertiban mendapat perlawanan. Termasuk adanya dukungan dari warga masyarakat. Namun, akhirnya para sopir Bemo bikin pernyataan untuk tidak beroperasi lagi di jalan,” pungkasnya. ■ Red/Aldi/Goes