BEKASI (POSBERITAKOTA) – Samuel, putra bungsu yang ayahnya tewas terbakar di rumah kontrakannya di Jalan Pulosirih Tengah 17, EB 275, Taman Galaxi, Bekasi Selatan, hanya bisa menangis meratapi nasibnya.
Sambil memandangi reruntuhan rumah yang dihuni sejak beberapa tahun belakangan, bocah yang masih duduk di bangku kelas II SD itu nampak menitikan air mata, Kamis (31/8) pagi.
“Buku dan baju sekolah saya juga habis terbakar, Oom,” katanya kepada POSBERITAKOTA sambil memeluk satu pohon di depan pagar rumah.
Padahal, ia sedikit pun, tak mengira kejadian tersebut. “Saya sedih kehilangan bapak,” tambah bocah berusia delapan tahun ini sambil meremas daun yang baru dipetiknya.
Peristiwa kebakaran di rumah milik Herman, warga RT 09/14, Kelurahan Pekayon Jaya, Bekasi Selatan, terjadi diduga api menyambar rak kayu yang letaknya tak jauh dari kompor dan mengenai tambung gas.
Menurut Sujarwanto, satu pengurus RT setempat, berdasarkan informasi api mulai terlihat sekitar pukul 15.00 WIB dari rumah korban. “Semula hanya asap yang mengepul, namun tiba-tiba kobaran api membumbung,” jelasnya.
Kobaran api disertai tiupan angin kencang membuat seisi rumah terbakar termasuk rumah tetangga di kiri kanan dan belakang. Warga berusaha memadamkan api secara gotong royong dengan menggunakan ember dan alat seadanya, karena tiupan angin yang begitu kencang dalam waktu sekejap rumah ini ludes.
“Petugas pemadam kebakaran yang datang dan warga menemukan korban sudah tewas. Posisi tubuh korban saat ditemukan dalam keadaan miring dengan lutut kakinya tertekuk, ” ucapnya.
Hingga saat ini Polisi Sektor Bekasi Selatan, masih menyelidiki kasus tersebut, sementara jenazah korban dievakuasi ke RSUD Kota Bekasi untuk divisum. Red/Bud