JAKARTA (POSBERITAKOTA) – Rawan menghadapi bencana longsor, tidak boleh disepelekan seluruh penduduk di 5 wilayah, termasuk oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta. Apalagi bagi mereka yang tinggal bermukim di bagian kiri dan kanan aliran sungai Ciliwung.
“Jadi, pengawasan dan sosialisasi, sudah harus dilakukan sejak dini. Tunggu kapan lagi, sebaiknya sudah diantisipasi sejak dini,” pinta anggota Komisi A DPRD DKI Jakarta, Gembong Warsono.
Hal yang paling bersentuhan bidang pengawasan untuk masalah ancaman bencana longsor, imbuh Gembong lagi, caranya harus dilakukan oleh Dinas Tata Air Pemprov DKI Jakarta dan termasuk instansi terkait lainnya.
“Lakukanlah imbauan kepada warga Ibukota Jakarta sedini mungkin. Terutama bagi yang tinggal di sisi kiri dan kanan, dekat bantaran sungai Ciliwung. Apalagi tak lama lagi, bakal memasuki musim hujan,” ucap Gembong Warsono.
Sementara itu langkah adanya bencana longsor, diam-diam sudah disampaikan pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta. Kemudian bentuk sosialisasinya sudah meluas dan diterima informasinya sampai ke tingkat kelurahan dan kecamatan.
Sedangkan dari Data Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi di wilayah DKI, potensi gerakan tanah ada di daerah Jakarta Selatan meliputi Cilandak, Jagakarsa, Kebayoran Baru, Kebayoran Lama, Pasar Minggu, Mampang Prapatan, Pancoran dan Pesanggrahan.
Lain halnya untuk wilayah rawan bencana longsor di Jakarta Timur, berpotensi terjadi di Kramat Jati dan Pasar Rebo. Karena itu, pihak BPBD DKI Jakarta, sudah mewanti-wanti agar waspada. ■ Red/Tim PBK/AYS/Goes