Insentif RT/RW, KELURAHAN KEBALEN-BABELAN Cuma Bagikan 8 Bulan Selama Tahun 2017

BEKASI [POSBERITAKOTA] □ Tunjangan insentif setiap bulan bagi Ketua RT dan RW di wilayah Kelurahan Kebalen, Babelan, Bekasi Utara,  semakin tak jelas. Meski saat ini sudah melewati minggu pertama Desember, namun dari 12 kali yang harus diterima, ternyata baru 8 kali. Sedang yang 4 kali (bulan) lagi lari ke mana?

Padahal insentif untuk RT sebesar Rp 250 ribu dan Rp 500 ribu bagi pejabat RW. Jika di wilayah Kelurahan Kebalen, Kecamatan Babelan, Bekasi Utara, terdapat puluhan RW dan ratusan RT, diperkirakan puluhan juta rupiah menguap atau hilang dan tak diterima oleh yang berhak.

“Bicara insentif RT dan RW yang dibagikan Pemerintah Kabupaten melalui Kelurahan untuk disampaikan ke RW dan RT, ya rawan tak sampai kepada yang berhak,” ucap Nanan Baenuri, Ketua RT 07/RW 25 Kelurahan Kebalen, Babelan, Bekasi Utara.

Aparat Kelurahan Kebalen, Babelan, Bekasi Utara, nyaris tak pernah menunjukkan atau menjelaskan periodik bulan dari insentif yang diberikan. Hanya disuruh tandatangan saja dan kemudian membubuhkan stempel RT atau RW. Selain itu, aparat kelurahan meminta uang pulsa, seikhlasnya dari nominal Rp 250 ribu yang diterima pihak RT dan Rp 500 ribu untuk RW.

“Kalau tiap RT rata-rata rela dipotong antara Rp 20 sampai Rp 25 ribu dari insentif yang bakal diterima, itu kan sama saja pungutan liar. Masak hak RT atau RW harus dipotong atau diminta seikhlasnya,” tutur dia lagi kepada POSBERITAKOTA, Rabu (6/12).

H. Nur Ali, aparat Kelurahan Kebalen menjelaskan bahwa kekurangan selama 4 bulan, akan dibayarkan Desember 2017 ini.  Bahkan, katanya, nanti tidak dam bentuk uang cash, tapi bentuk transfer ke rekening yang dimiliki para RT dan RW.

“Makanya, sejak akhir Nopember sampai Desember 2017 ini, baik RT maupun RW, diminta agar memiliki rekening atas nama pribadi di Bank BJB,” jelas H Nur Ali.

Sementara itu Bupati Bekasi, Hj Neneng Hasanah, berkali-kali berjanji akan merapikan pemberian insentif RT dan RW. Sebab, menurutnya, peran mereka (RT dan RW) begitu besar di masyarakat. ■ Red/Goes

Related posts

Fenomena Urban, WARUNG MADURA & Pembangunan Entrepreneurship di Indonesia

Jelang Dimulainya Panen Padi, WARGA DESA TENAJAR KIDUL INDRAMAYU Rutin Gelar & Lestarikan Upacara Adat Mapag Sri

Gandeng HDII, EVENT ‘JDC DESIGN WEEK 2024’ Penanda Rebond & Sebagai Wadah Promosi Bagi Desain Terbaik Indonesia