BOGOR (POSBERITAKOTA) – Tak mau dibilang ceroboh dan terlalu boros. Proyek Kereta Api (KA) Semicepat Jakarta-Surabaya dikaji ulang dengan melakukan studi kelayakan yang baru. Itu sesuai permintaan dari pihak Jepang melalui utusannya beberapa waktu lalu.
PM Jepang Toshihiro Nikai mengirim utusannya dan bertemu Presiden Jokowi di Istana Bogor. Ada permintaan feasibiliy study (FS) ulang . Tujuannya agar Indonesia dapat mencari solusi demi menekan biaya pembangunan.
Hasil dari pertemuan tersebut, seperti dikatakan Menhub Ir Budi Karya Sumadi, target proyek supaya dipangkas waktu tempuh antara Jakarta-Surabaya, kurang dari 6 jam. Diusahakan waktunya cukup 5,5 jam.
Disebutkan Menhub, Indonesia sudah dipastikan bakal menggunakan tipe rel narrow gauge yang lebarnya mencapai 1.067 mm. Itu mengacu karena semua rel KA di Indonesia, menggunakan tipe tersebut.
Namun begitu, lanjut Budi Karya Sumadi, penggunaan relnya bisa dikombinasikan. Antara rel narrow gauge 1.067 (Jakarta-Semarang) dengan rel elevated di beberapa titik (Semarang-Solo-Surabaya).
Lantaran biaya proyek KA Semicepat Jakarta-Surabaya terbilang mahal, antara Rp 60 sampai Rp 70 triliun, makanya Pemerintah Indonesia tak mau memaksakan dimulai tahun 2018 ini. “Bisa jadi pada awal 2019 mendatang,” pungkas Menhub. ■ Red/ALDI/Goes