Prof Dailami Firdaus Minta Polisi Ungkap Penyerangan Terhadap Ulama dan Rumah Ibadah

JAKARTA (POSBERITAKOTA) □ Sejumlah peristiwa penyerangan terhadap ulama dan tempat ibadah beberapa waktu belakangan, jelas tidak bisa ditolerir lagi. Karena itu merupakan sebuah tindakan yang ingin merusak ketentraman kehidupan dalam bermasyarakat di Tanah Air ini.

Hal tersebut ditegaskan Prof Dailami Firdaus, Senator asal DKI Jakarta, mencoba menyikapi lambannya penanganan dari pihak aparat (kepolisian) dalam mengungkap siapa pelaku dan apa motifnya?  Bahkan hingga saat ini belum sedikitpun menemui titik terang.

“Apalagi setiap pelaku yang tertangkap, langsung dikabarkan bahwa si pelakunya adalah penyandang gangguan jiwa alias orang gila,” katanya.

Disebutkan Prof Dailami, karena lambannya penanganan dalam mengungkap kasus penyerangan terhadap ulama maupun tempat ibadah, maka tidak heran bila masyarakat akhirnya mulai hilang rasa kepercayaannya terhadap aparat keamanan (kepolisian).

“Seharusnya, Badan Intelijen Nasional (BIN), bisa memberikan masukan dan turut serta dalam mengungkap kasus ini. Agar jangan berlarut-larut dan akhirnya menimbulkan opini liar dimasyarakat,” saran dia.

Hal lain yang perlu diantisipasi, menurut Prof Dailami, juga jangan sampai issue tersebut dipolitisasi. “Justru, kita semua ingin fakta nyata yang terang benderang. Jadi, bukan sekadar pernyataan saja,” harap anggota DPD RI DKI Jakarta yang dikenal sebagai putra Alm. Prof Dr Hj Tuty Alawiyah AS serta cucu dari ulama kharismatik Betawi Alm. KH Abdullah Syafi’ie.

Dalam pandangan Prof Dailami bahwa diera digital, segala informasi dan berita akan dengan mudah langsung sampai kepada masyarakat. Sehingga masyarakat mulai mengasumsikan sendiri dan melakukan hal-hal yang diluar kendali. Oleh karenanya, peran tokoh masyarakat sangat penting, terutama untuk menenangkan masyarakat agar tidak terprovokasi.

“Namun begitu, perlu saya tegaskan kembali bahwasannya pihak berwajib harus bersungguh-sungguh untuk mengungkap kasus penyerangan terhadap ulama dan rumah ibadah. Karena, jujur saja, bila yang menjadi korban adalah ulama dan umat muslim, saya melihat penanganannya sangat lambat. Jadi, jangan sampai opini negatif ini terus berkembang dan menjadikan masyarakat tidak percaya terhadap pihak yang berwajib dan juga aparat penegak hukum,” tutup Bang Dailami, sapaan akrab dari Prof Dr Dailami Firdaus. □ RED/GOES

Related posts

Sambil Bawa Bantuan, KAPOLRI Tinjau Posko di Pengungsian Erupsi Gunung Lewotobi NTT

Upgrade Skill Hingga Mancanegara, DR AYU WIDYANINGRUM Raih Penghargaan Bergengsi ‘Beautypreneur Award 2024’

Setelah Buka di Paris, RAFFI AHMAD Bikin Cabang Restoran ‘LE NUSA’ di Jakarta