SERANG (POSBERITAKOTA) □ Ini pertanda zaman sudah semakin edan. Nilai kemanusiaan semakin hilang dan akal sehat pun tak lagi dijalankan. Keberadaan anak yang sejatinya merupakan titipan Allah SWT, malah seenaknya disia-siakan alias dibuang sembarangan.
Hal itu dibuktikan dengan penemuan sosok bayi laki-laki di sebuah kebun kosong sekitar 30 meter dari perkampungan warga Kampung Kasturi, Desa Curug Agung, Kecamatan Baros, Kabupaten Serang, Senin (12/3) siang tadi.
Beruntung bayi tersebut masih dalam kondisi bernyawa (hidup-red). Hanya saja tali pusarnya masih belum puput (putus) dari perut. Diduga bayi yang baru dilahirkan tersebut, sengaja dibuang oleh ibu kandungnya.
“Kami menduga sengaja ditelantarkan oleh ibu kandungnya. Namun sejauh ini pelakunya belum diketahui dan masih dalam proses penyelidikan,” terang Kapolres Serang Kota, AKBP Komarudin, saat diminta klarifikasinya, Senin (12/3).
Ditambahkan Kapolres, bayi yang tak berdosa itu, pertama kali ditemukan oleh Arsudin (30) dan Wahyu (26) warga setempat yang selesai menunaikan ibadah shalat Dzuhur.
Dalam perjalanan pulang, keduanya mendengar suara tangisan bayi dari arah semak-semak. Lantaran penasaran kemudian mencari asal muasal suara tangisan tersebut.
“Jadi, kedua warga tersebut, sempat masuk ke semak-semak. Sampai akhirnya menemukan bayi tergeletak di tanah tanpa alas dan hanya terbalut sehelai pakaian,” papar Kapolres lagi.
Setelah mencoba membawanya ke tempat lebih aman, kedua warga itu langsung memberitahukan warga lainnya. Mendapat kabar ada temuan bayi, warga pun berdatangan dan kemudian menyelamatkan si bayi dengan membawanya ke Puskesmas setempat. Peristiwa penemuan bayi tersebut dilaporkan ke Mapolsek Baros.
“Demi penyelamatan nyawanya, bayi kemudian dilarikan ke RSUD dr Drajat Prawiranegara untuk penanganan yang lebih intensif,” ungkap AKBP Komarudin.
Kapolres menegaskan sejauh ini petugas Polsek Baros dibantu personil Polres Serang Kota terus mencari wanita yang tega membuang darah dagingnya sendiri. Pihaknya pun sudah meminta bantuan aparat desa maupun pengurus RT/RW untuk ikut membantu mencarikan informasi, siapa pelaku atau wanita pembuang bayinya itu.
“Bahkan kita sudah berkoordinasi denga aparat desa dan tokoh-tokoh masyarakat untuk membantu memberikan informasi. Jika ada yang dicurigai, segera laporkan ke Polsek setempat atau hubungi personil Bhabinkamtibmas,” pungkas AKBP Komarudin. □ RED/ARIA/GOES