JAKARTA (POSBERITAKOTA) □ Petugas Polsek Tanjung Duren, Jakarta Barat bersama Tiga Pilar memperketat pengawasan sejumlah gereja di wilayah Kecamatan Grogol Petamburan, Minggu (20/5) siang. Sterilisasi Jamaat yang membawa barang bawaan dan dilarang membawa tas besar.
Untuk mengantisipasi terjadinya aksi teror bom seperti dialami 3 gereja di Surabaya (Jatim) yang menelan korban jiwa dua pekan lalu, petugas Polsek Tanjung Duren yang dipimpin Kapolsek Kompol Lambe P Birana Sik, memperketat pengawasan terhadap jamaat atau pengunjung gereja, terutama bagi mereka yang tidak dikenal.
“Kami akan terus meningkatkan pengamanan bersama Tiga Pilar. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa di gereja itu aman dan jamaat yang akan melaksanakan kebaktian dapat mengikutinya dengan khusyuk,” ujar Lambe yang sejak pukul 07.00 WIB sudah hadir bersama anggotanya.
Menurut Lambe terkait pengamanan gereja, pihaknya sudah mengundang para pengurus untuk bekerja sama, terutama dengan security jika melihat benda mencurigakan segera melapor ke polisi dan memeriksa barang bawaan.
Diterangkan Kapolsek bahwa pola system pengamanan tidak semua gereja sama. Seperti di GKI Jalan Nurdin, Grogol, letaknya di pinggir jalan tentu pintu masuk gereja tidak boleh tertutup oleh parkir kendaraan. Parkir kendaraan jamaat di atur untuk menghindari pelaku teror mendekat menggunakan kendaraan.
Sementara itu petugas Polsek Kembangan, Jakarta Barat, sejak Minggu (20/5) pagi sudah berjaga dan melakukan pengecekan di gereja GBI Intercon Plaza, Srengseng, Jakarta Barat.
Kapolsek Kembangan, Kompol Supriadi SH MH bersama Tiga Pilar, mengecek seluruh sudut dan memastikan tidak terdapat benda-benda yang membahayakan di sekitar tempat ibadah tersebut.
Sedangkan Kapolres Metro Jakarta Barat, Kombes Hengki Haryadi Sik MH yang tidak ingin kecolongan, sejak Minggu pagi tadi juga sudah berkeliling gereja untuk mengecek sejumlah gereja di wilayahnya. ■ RED/WARTO
