JAKARTA (POSBERITAKOTA) ■ Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, merasa bersyukur jika keputusannya mengganti seluruh Walikota dan Bupati di Ibukota mendapat dukungan banyak pihak. Bahkan dirinya sangat hati-hati sebelum mengambil keputusan tersebut, karena jika salah pilih akan butuh waktu sekitar dua tahun untuk mengganti kepala wilayah yang baru.
Menurutnya, kalau sosok Walikota didukung masyarakat, maka jalan pemerintahan akan lebih lancar. Karena itu, Anies merasa telah mengambil keputusan yang pas dan tepat. Sebab, penggantian 5 Walikota dan 1 Bupati didukung masyarakat luas dan termasuk dari seluruh jemaah Majelis Taklim Ar-Rasyid.
“Kalau warga baru lihat walikotanya saja sudah merasa cocok dan bahagia, maka semua urusan akan menjadi lebih mudah,” tegasnya saat membuka pengajian yang digelar Majelis Taklim Ar-Rasyid di rumah dinas Gubernur DKI Jakarta Jalan Taman Surapati, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (16/7) malam.
Anies menambahkan Majelis Taklim Ar-Rasyid merupakan bentukan dari Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) DKI Jakarta yang terdiri dari para aktivis yang kritis. Melalui wadah ini, diharapkan FKDM pimpinan Rico Sinaga turut berkontribusi menyampaikan pesan moral yang berkah bagi masyarakat.
“Saya akan sampaikan kepada para Walikota baru agar meningkatkan interaksi dengan Majelis Taklim Ar-Rasyid dan mendukung kegiatan yang dilakukannya,” ujar Anies di hadapan ratusan jemaah. Ia mengharapkan para Walikota agar mendukung majelis tersebut yang secara rutin tiap bulan menggelar pengajian secara bergiliran di 5 Kantor Walikota Kota dan Kabupaten Kep. Seribu.
Anies juga mengucapkan terima kasih kepada ketua Majelis Taklim Ar-Rasyid yakni Ustadz KH Salim Tohir alias Salto dan Wakil Ketua FKDM DKI Jakarta Budi Siswanto yang memprakarsai pengajian tersebut. “Insya Allah amal ibadah ini akan mendapat imbalan yang setimpal, kelak,” harap Anies sambil menambahkan usai merombak jajaran Walikota, pihaknya akan mengganti para Camat dan Lurah. Kami sedang memproses rencana perombakan,” tandasnya.
Sebelumnya, Ustadz Salto menyampaikan putusan Gubernur menempatkan sosok Walikota baru sangat pas. Contohnya, Walikota Jakpus kini diemban tokoh Betawi muslim yakni Bayu Meghantara. “Walikota Jakbar Rustam Effendi ini juga ustadz yang kembali pulang ditunggu-tunggu warga Jakbar,” ucapnya.
Begitu pula Walikota Jaksel Marullah Mat Ali juga tokoh Betawi religius. Kemudian, Walikota Jaktim Anwar juga tokoh Betawi religius. “Lalu Walikota Jakut Syamsudin Lologau sebaga putra Bugis yang agamis serta Bupati Husein Murod. Itu pas semua,” papar Salto.
Sedangkan Budi Siswanto menambahkan FKDM membentuk majelis ini sebagai salah satu bentuk dukungan moral dan spiritual terhadap Gubernur. “Nama majelis diambil dari nama tengah Pak Gubernur. Sesuai arahan Pak Gubernur, majelis ini tiap bulan akan mengadakan pengajian rutin,” kata Budi sambil menambahkan pada pengajian rutin bulan ke-5 menghadirkan penceramah Prof DR KH Dedy Djubaedi dengan tema ceramah berjudul ‘Meningkatkan Amaliyah Pasca Ramadhan 1439 H’.
Pada kesempatan itu, juga diadakan acara halal bi halal, khusus bagi para tamu undangan di rumah dinas Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. □ RED/JOKO