JAKARTA (POSBERITAKOTA) □ Peneliti senior LIPI, Prof R Siti Zuhro, berpendapat
Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto sebagai penantang berpeluang mengalahkan incumbent Joko Widodo. Syaratnya, Prabowo harus tulus ikhlas untuk membangun Indonesia menjadi sejahtera dan tidak melakukan kampanye hitam.
Menurutnya, siapapun yang akan maju sebagai pasangan Capres-Cawapres pada Pilpres 2019, harus melakukan kampanye yang bersifat edukasi. “Bukan saatnya lagi, masing-masing kubu saling menjelekkan. Apalagi tidak ada dasar yang kuat, maka akan ditinggalkan masyarakat,” ujarnya pada acara diskusi yang digelar di kantor Sekretariat Bersama (Sekber) Indonesia di gedung The Kemuning, Jl Amir Hamzah, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (8/8) malam.
Tentu saja harus mampu menawarkan program-program yang inovatif dan disukai masyarakat luas, diyakini sebagai solusi mengatasi kesulitan saat ini. “Indonesia juga tidak butuh partai politik (Parpol) lagi. Namun ke depan, bagaimana meningkatkan kualitas Parpol agar mampu memilih pemimpin yang bisa membawa Indonesia maju,” kata pengamat politik yang akrab dipanggil Mbak Wiwik.
Kondisi saat ini sulit maju apabila segala hal masih dilakukan dengan kebohongan. Kemenangan yang didapat dari hasil kecurangan dipastikan akan mendapat banyak rintangan dalam kekuasaan.
“Mulailah mengubah pola dari hal-hal kebohongan yang menjurus pada kebodohan, kepada tindakan kejujuran dalan semua kegiatan. Ini akan lebih mempermudah Indonesia lebih cepat maju. Dapatkan kekuasaan dari cara-cara yang benar,” ujar Zuhro mengakhiri. ■ RED/JOKO