Dikeluhkan Ribuan Warga, LISTRIK BYAR-PET Dua Kali Seminggu di Babelan Bekasi

BEKASI (POSBERITAKOTA) ■ Ribuan warga mengeluhkan aliran listrik di wilayah Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi, karena sering ‘byar-pet’ alias mati hidup. Bahkan dikentarai dalam seminggu saja, bisa dua kali. Kejadian tersebut bakal merugikan kalangan konsumen.

Ny Marheini, warga Perumahan Villa Gading Harapan (VGH) Gerbang Timur di RW 25, Kelurahan Kebalen, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi, kerap dibikin kesal. Kejadian ‘byar-pet’ aliran listrik, jelas bakal merusak alat-alat rumahtangga. Baik itu kulkas, mesin cuci dan bahkan pesawat TV maupun lainnya.

“Masak kejadiannya, bisa seminggu dua kali. Jika cuma mati listrik, selama satu atau dua jam misalnya, ya nggak masalah. Tapi, jangan aliran listrik sering mati hidup kayak begini dong,” tuturnya.

Hal senada juga dituturkan ibu rumahtangga lain, yakni Ny Isma. Selain bikin kesal, kejadian mati hidup listrik, justru pada saat anak-anak sedang belajar di rumah. Padahal, pihak kantor PLN setempat, nyaris tak pernah melakukan pemberitahuan sebelumnya.

“Gara-gara listrik byar-pet, kulkas jadi rusak. Apalagi aliran listrik sering tak normal voltasenya. Kadang untuk menyalakan kipas angin saja, sulit,” tutur ibu rumahtangga yang sudah beranak dua tersebut.

Media POSBERITAKOTA.COM yang mencoba ingin mengkonfirmasikan kepada pihak kantor PLN Babelan, masih sulit menemui pimpinan yang bertanggungjawab. Kondisi tersebut jelas tidak bisa dibiarkan. Sebab, warga masyarakat sebagai konsumen, jelas bakal dirugikan.

Sementara itu Jaenudin, calon legislatif dari Partai Bulan Bintang (PBB) untuk wilayah Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi, siap mempertanyakan ke kantor PLN Babelan. ■ RED/GOES

Related posts

Suhu Sepekan Terakhir 37,8°C, BMKG Beri Info & Pastikan Indonesia Justru Tidak Diterjang Gelombang Panas

Arab Saudi Keluarkan Fatwa, MENAG & DPR RI Setuju Jamaah Haji Indonesia Harus Gunakan Visa Resmi

Berdasarkan Survei Biaya Hidup dari BPS, SAID IQBAL Sebut Idealnya Upah Buruh di Jakarta Sentuh Rp 7 Juta Per Bulan