JAKARTA (POSBERITAKOTA) ■ Badan Penyelenggara Jaminan Sosial atau BPJS ternyata sudah beberapa bulan nunggak pembayaran klaim dengan hampir semua Rumah Sakit (RS) dengan alasan defisit keuangan.
Dengan demikian pelayanan terhadap pasien BPJS pun tidak maksimal, karena pihak RS dan dokter pun merasa dirugikan. Begitu juga si pasien, mengalami hap serupa banyak dikecewakan pihak RS.
Persoalan yang ‘menyakitkan’ seluruh masyarakat khususnya pasien BPJS dan pihak RS tersebut, langsung direspon wakil rakyat di DPR. Pihak yang berkepentingan diantaranya Dirut BPJS, Menkeu, Menkes dan Dewan Jaminan Sosial Nasional (DJSN) rencananya hari ini Senin (17/9/18), dipanggil Komisi IX DPR RI untuk Rapat Dengar Pendapat pada Pukul 14.00 WIB, siang ini.
Dalam undangan yang diterima POSBERITAKOTA.COM melalui Medsos, Tony Samosir (Ketua) dan Petrus Hariyanto, (Sekjen) Pengurus Pusat Komunitas Pasien Cuci Darah Indonesia, mengajak semua pasien yang selama ini dirugikan oleh kebijakan BPJS Kesehatan untuk datang menghadirinya.
“Begitu juga pihak dokter dan pemilik rumah sakit, yang sudah tidak dibayar berbulan-bulan oleh BPJS Kesehatan bisa datang untuk mengawal rapat mereka,” ajak Tommy.
Dalam ajakan itu juga disebutkan dengan kehadiran masyarakat di acara ini diharapkan DPR RI akan lantang bersuara. “Menteri Keuangan berani membuka audit BPKP, untuk bisa menjelaskan kenapa keuangan BPJS Kesehatan terus defisit. Apakah ada pelanggaran di sana?” Begitu papar dia, . Penuh tanda tanya
Memang, tambah Tommy lagi, acara rapat ini bersifat terbuka. Masyarakat diperbolehkan melihat dan mendengar rapat tersebut. “Jadi pertanyaannya, mengapa kita harus hadir? Karena kita ingin memastikan bahwa pengambil kebijakan publik ini benar-benar memperhatikan aspirasi masyarakat,” tegasnya.
Yang pasti rapat ini sangat penting, guna membahas bagaimana menanggulangi dan mengendalikan defisit keuangan di BPJS Kesehatan. “Pastinya agenda ini ditunggu oleh jutaan pasien, dokter, rumah sakit yang terkena imbas dari defisitnya keuangan BPJS yang begitu besar untuk tahun ini,” pungkasnya. ■ RED/BUDHI