JAKARTA [POSBERITAKOTA] ■ Sejumlah keluarga dari 180 penumpang plus copilot Maskapai Lion Air JT-610, mendatangi Bandara Halim Perdana Halim Kusumah dan Bandata Soekarno Hatta (Soetta), Senin (29/10) sore hingga malam hari. Mereka umumnya ingin meminta kepastian soal keselamatan keluarga yang jadi penumpang.
Presiden Joko Widodo yang didampingi Menteri Perhubungan dan Kepala BNPB, ikut memberikan perhatian atas musibah jatunya pesawat Air Lion JT-610. Bahkan sempat menemui keluarga korban, baik di Halim maupun di Cengkareng.
Kabar jatuhnya pesawat Lion Air JT-610 dari Jakarta menuju Pangkal Pinang di Perairan Tanjung Karawang pada Senin (29/10) pagi, tentu saja mengagetkan semua pihak. Tak terkecuali bagi pihak keluarga penumpang. Karenanya, mereka buru-buru ingin tahu kepastian soal keselamatannya.
Ny Lidya Lestina mengaku sempat berkomunikasi via WhatsApp (WA) dengan suaminya, Sahir Petrus, sebelum pesawat take off. Setelah membalas dengan kalimat hati-hati, HP suaminya langsung dimatikan.
“Suami saya itu, kirim ke WA sekitar pukul 05.40 WIB. Sudah di dalam pesawat. Berangkat menggunakan Lion Air untuk pulang ke Pangkal Pinang,” tutur Ny Lidya seraya menahan tangisnya.
Sedangkan Ny Tina dan anaknya, Putri, nampak tertunduk lesu di ruang posko korban Lion Air di Bandara Soetta. Keduanya juga ngotot ingin buru-buru mengetahui kondisi suami atau bapaknya.
“Sebelumnya, tak ada firasat buruk. Namun setelah nonton berita di TV ada kecelakaan pesawat jurusan Pangkal Pinang, saya sempat khawatir. Ternyata benar, suami saya termasuk salah satu penumpangnya,” katanya, lagi.
Sementara itu berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun POSBERITAKOTA.COM, ada pula sebanyak 10 orang yang merupakan pegawai dan staf dari Kementerian Keuangan (Menkeu). Selain itu ada pula 4 hakim dari Makhamah Agung dan sedang bertugas di Bangka Belitung. ■ RED/RIO/AYID/BUDHI
