JAKARTA (POSBERITAKOTA) –Pengguna obat- obat terlarang di Indonesia dibilang sudah sangat mengkhawatirkan, karena tercatat hampir 30 -50 orang setiap hari meninggal dunia. Karena itu lewat kepeduliannya, HIMABA RI (Himpunan Masyarkat Anti Narkoba Republik Indonesia) menggelar program sosialisasi P4GN (Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba).
Dalam acara yang diadakan di Tamini Square (TMII) Jakarta Timur, Sabtu (3/11) kemarin, hadir 2 pejabat terkait dan kompeten. Keduanya adalah AKBP Sutrisno dari Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya dan Kepala BNN (Badan Narkotika Nasional) wilayah Kota Jakarta Timur, Ajun Komisaris Muhammad Nasrun.
Menurut Ketua Umum HIMABA RI, Windu Priyo Wibowo, selain sosialasi P4GN, juga dilaksanakan ‘Deklarasi Perangi Narkoba‘ dan ‘Deklarasi Pilpres 2019 Damai‘. Siapa pun pemimpin yang akan terpilih harus amanah menjadikan Indonesia damai, sejahtera dan menciptakan generasi yang bebas dari Narkoba.
“Makanya, kita mengimbau kepada masyarakat umum. Ayo kita ciptakan suasana Pilpres yang damai. Kemudian, kita harapkan pemimpin yang terpilih, memiliki kepedulian terhadap permasalahan pemberantasan dan peredaran Narkoba,” ujar Windu Priyo Wibowo kepada media, seusai acara.
Ditambahkan dia bahwa HIMABA RI saat ini sudah diterima semua kalangan dalam melaksanakan program P4GN, seusai Undang-undang Narkotika No 35 Tahun 2009. HIMABA RI yang terbentuk sejak 2013, kata Windu, dalam perjalanannya menerima rekomendasi dari beberapa kementerian. Termasuk mengingatkan bagi yang terkena Narkoba, tidak perlu takut. Karena sekarang tidak lagi di penjara, namun HIMABA bisa membantu untuk proses rehabilitasi.
Dalam pandangan Windu lebih lanjut, HIMABA RI memiliki tagline dalam setiap kegiatan yakni ‘Hidup, Sehat, Sejahtera Tanpa Narkoba’. “Permasalahan Narkoba ada dua faktor utama yang paling penting sebagai penyebab. Pertama, berkaitan dengan masalah imtak (iman dan takwa). Kenapa dia bisa terkena Narkoba? Mungkin karena imtak nya lemah,” katanya.
Sedangkan yang kedua, ucap Windu, yakni permasalahan ekonomi. Rohani saja tidak cukup jika jasmaninya lemah. Ketika seseorang harus bekerja, padahal di usia produktif, malah masih menganggur. “Solusinya, kami sudah menyiapkan UMKM berupa badan hukum koperasi untuk menampung generasi muda. Yang pada gilirannya, mereka tak akan terjerumus ke penyalahgunaan Narkoba,” tuturnya.
Sedangkan H Danny selaku ketua panitia ‘Gelar Sosialisasi Program P4GN‘, juga menyebut bahwa Pemerintah telah menyatakan kalau Indonesia sudah darurat Narkoba. Selain ada 40-50 korban meninggal setiap harinya, berdasarkan data statistik sudah ada 4 juta warga negara Indonesia ‘terjangkiti’ penyalahgunaan Narkoba.
Sementara itu Pembina HIMABA RI, Ahmad Sehu Ibrahim SE, menjelaskan bahwa acara semacam ini sebagai salah satu upaya tentang pentingnya menghindari dan mencegah bahaya Narkoba, khususnya yang mensasar kalangan anak-anak muda di Tanah Air.
“Rencananya, kami juga bakal melakukan roadshow secara nasional. Tahap awal dilaksanakan di 5 provinsi antara lain Sumut, Jambi, DKI Jakarta, Jabar dan Jatim. Juga bakal melibatkan 3000 generasi muda dan mahasiswa,” pungkasnya. ■ S.HANDOKO/GOES