JAKARTA (POSBERITAKOTA) – Fenomena tanah bergerak berpotensi terjadi di DKI Jakarta. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta menyebutkan sedikitnya ada 10 titik rawan pergerakan tanah akibat dari curah hujan yang tinggi.
Informasi yang disampaikan melalui akun resmi @bpbddkijakarta tersebut mengundang perhatian masyarakat, bahkan beberapa di antaranya merasa was-was. “Info tersebut bikin deg-degan, semoga fenomena tanah bergerak tidak akan terjadi di Jakarta,” ujar Erwinsyah, warga Pademangan, Jakarta Utara, Selasa (4/12). Menurutnya banyak warga Jakarta yang was-was.
Berdasarkan akun twitter @bpbddkijakarta yang diunggah pada Selasa (4/12) tulisannya sebagai berikut:PeringatanDiniJKT, POTENSI GERAKAN TANAH DI Wil. DKIJAKARTA DESEMBER 2018 || Utk Camat & Lurah yg berada di daerah potensial potensial tanah sedang dihidup-kan Selalu siap & amp; Lihat laporan,” demikian ditulis akun @BPBDDKIJakarta seperti dimaksud.
Kepala BPBD DKI Jakarta, Jupan Royter, menyatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan beberapa pihak terkait untuk penanggulangan potensi tanah bergerak.
“Bukan BPBD provinsi (saja) dong, semua SKPD Pemprov. Mereka jika ada apa-apa iya waspadai pergeseran tanah,” kata Jupan saat dihubungi wartawan. Menurutnya bukan BPBD provinsi (saja) dong, semua SKPD Pemprov harus turut waspada. “Mereka jika ada apa-apa iya waspadai pergeseran tanah,” sambung Jupan.
Femonena tanah bergerak kemungkinan terjadi lantaran curah hujan tinggi yang terus-menerus mengguyur Ibukota.
Titik tersebut tersebar di Jakarta Timur seperti Kramatjati dan Pasar Rebo untuk wilayah Jakarta Selatan terdapat di Cilandak, Kebayoran Baru, Kebayoran Lama, Mampang Prapatan, Pancoran, Pasar Minggu dan Pesanggrahan. ■ RED/JOKO